Dirjen Kemendag Tersangka Ekspor Migor, Emak Surabaya: Pengen Tak Goreng!

Dirjen Kemendag Tersangka Ekspor Migor, Emak Surabaya: Pengen Tak Goreng!

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Kamis, 21 Apr 2022 13:36 WIB
Suasana antrean para ibu rumah tangga pada salah satu gerai di Pasar Murah Disperindag Jatim.
Emak-emak Surabaya antre minyak goreng (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Kejaksaan Agung RI belakangan ini mengungkap dugaan gratifikasi atau suap pemberian izin penerbitan ekspor (PE) minyak goreng. Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Indrasari Wisnu Wardhana ditangkap dan dijadikan tersangka. Emak-emak di Surabaya pun menanggapi dengan celetukan yang penuh kegeraman.

Seperti diketahui, Dirjen Perdagangan Luar Negeri (LN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Indrasari Wisnu Wardhana sebagai salah satu tersangka kasus korupsi ekspor minyak goreng itu yang diduga berperan memfasilitasi izin ekspor Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah.

Sontak saja, di tengah situasi harga minyak goreng yang masih mahal, masyarakat meresponsnya dengan berbagai cibiran, kritik, hingga beragam ekspresi kegeraman. Salah satunya seperti yang disampaikan Sumiyati. Ia mengaku geram dengan para tersangka usai melihat beragam pemberitaan di media massa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya jengkel, ya marah. Pantesan minyak goreng susah, harganya mahal. Habis baca berita itu sampai gemas saya ke pelaku. Enggak habis pikir, kan, mereka sudah kaya! Kenapa kok masih kurang saja," kata Sumiyati kepada detikJatim, Kamis (21/4/2022).

Sumiyati merasa, para koruptor itu tidak memiliki hati nurani. Menurutnya, minyak goreng adalah salah satu kebutuhan pokok warga Indonesia. Ia pun terus meluapkan kegeramannya terhadap para koruptor itu.

ADVERTISEMENT

"Pengen tak goreng tersangkanya!" Katanya. "Apa enggak kasihan sama orang kecil? Sehari-hari kan kami pakai minyak goreng. Kok bisa-bisanya," ujarnya.

Warga Simokerto itu berharap, pelaku dijerat dengan hukuman yang setimpal. Bahkan dia juga berharap seluruh aset tersangka itu disita dan dikembalikan kepada masyarakat.

"Ya dimiskinkan lah. Pokoknya aset-asetnya dikembalikan ke masyarakat. Kalau (cuma) dipenjara keenakan. Kalau keluar pasti begitu (korupsi) lagi," katanya.

Hal senada disampaikan Martinah warga Siwalan Kerto Utara. Ia pun mendukung upaya pemerintah membongkar dan menangkap para mafia minyak goreng.

"Ya harus ditindaklanjuti. Karena, kan, merugikan rakyat kecil seperti saya, Mas. Semoga diberi hukuman seberat-beratnya lah," ujarnya.

Sementara warga Kendangsari Halimah berharap, dengan terbongkarnya kasus itu semua harga bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat bisa kembali normal.

"Ya semoga harga kembali normal. Kasihan warga seperti kita, apalagi pekerjaan banyak yang tidak menentu setelah Pandemi COVID-19 kemarin," ujarnya.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads