Terik matahari pada bulan puasa tak melunturkan niat ratusan warga Kabupaten Blitar untuk mengantre di depan Kantor Desa Kerjen, Kecamatan Srengat. Mereka rela mengantre panjang untuk membeli minyak goreng curah dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 14 ribu per liter.
Antrean memanjang ini terlihat dari dalam kantor hingga jalanan desa. Warga tampak membawa jeriken untuk tempat minyak goreng curah murah itu.
"Ada sekitar 900 orang warga kami yang ikut mengantre. Mereka mengantre untuk bisa dapat minyak goreng curah murah. Sejauh ini antrean berjalan tertib," ujar Kepala Desa Kerjen, Muhamad Amirudin saat dikonfirmasi detikJatim, Jumat (15/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amir menyebut, ada sebanyak 5.500 liter minyak goreng yang disediakan dalam operasi ini. Jumlah ini dipastikan dapat mencukupi kebutuhan ratusan warga.
"Minyak goreng curah yang datang hanya satu mobil tanki, tapi bisa meng-cover seluruh warga. Ada sekitar 5.500 liter, dengan setiap warga mendapatkan masing-masing 5 liter," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Disperindag Kabupaten Blitar, Eka Purwanta menjelaskan, operasi minyak goreng murah dilakukan bertahap di setiap kecamatan. Itu dilakukan untuk mencukupi kebutuhan warga. Sementara, untuk harganya sekitar Rp 14 ribu per liternya.
"Harga minyak goreng memang masih cukup tinggi, apalagi yang kemasan. Untuk itu kami upayakan bisa memenuhi kebutuhan warga dengan operasi minyak goreng curah," katanya.
Sebagai informasi, antrean panjang selalu terjadi saat operasi minyak goreng curah digelar di beberapa kecamatan di Kabupaten Blitar. Warga rela antre lama untuk mendapat minyak goreng curah dengan harga murah, yakni Rp 14 ribu per liter. Sebab, stok minyak goreng curah murah tak selalu banyak.
(hil/dte)