Harga Kebutuhan Pokok di Tulungagung Justru Turun di Pertengahan Ramadan

Harga Kebutuhan Pokok di Tulungagung Justru Turun di Pertengahan Ramadan

Adhar Muttaqin - detikJatim
Senin, 18 Apr 2022 14:07 WIB
Harga sembako di Tulungagung turun
Bupati Tulungagung memantau harga sembako (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Tulungagung -

Memasuki pertengahan puasa Ramadan, harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional Tulungagung justru mengalami penurunan. Sedangkan harga minyak goreng masih tinggi.

Salah seorang pedagang di Pasar Grosir Ngemplak, Tulungagung, Akrom mengatakan, saat ini harga bawang merah turun dari Rp 30 ribu per kilogram menjadi Rp 27 ribu/kg. Sedangkan bawang putih turun dari Rp 25 ribu/kg menjadi Rp 23 ribu/kg.

"Kalau komoditas pertanian dan peternakan rata-rata turun. Seperti dagangan bawang merah ini turunnya sekitar Rp 3 ribu/kg," kata Akrom, Senin (18/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan harga cabai rawit merah relatif stabil pada kisaran Rp 24 ribu/kg dan cabai merah keriting harganya tetap Rp 18 ribu/kg.

Hal senada disampaikan pedagang ayam potong, Supri. Menurutnya harga daging ayam turun dari Rp 35 ribu/kg menjadi Rp 33 ribu/kg. Penurunan harga juga dibarengi anjloknya permintaan masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Awal puasa itu sehari bisa habis 1,5 kwintal, sekarang turun jadi 1,3 kwintal per hari. Agak sepi," kata Supri.

Meskipun mengalami penurunan, ia memprediksi menjelang Lebaran harga daging ayam akan mengalami peningkatan. Pola seperti ini rutin terjadi setiap tahun.

"Rata-rata pasti naik kalau mau Lebaran, ya karena jumlah permintaan juga tinggi," imbuhnya.

Di sisi lain, sejumlah komoditas yang sebelumnya mengalami lonjakan harga signifikan, hingga saat ini masih bertahan pada level tertinggi. Misalnya minyak goreng curah kualitas rendah saat ini dijual Rp 15 ribu per liter, sedangkan minyak goreng curah kualitas bagus dijual Rp 26 ribu per liter.

Sementara itu harga kedelai stagnan pada kisaran Rp 12 hingga 12,5 ribu/kg. Padahal sebelumnya harga kedelai dijual pada kisaran Rp 8.000 sampai 9.000/kg. Masih tingginya harga kedelai membuat pedagang dan pengrajin tempe pasrah.

"Untuk menyiasatinya ya harus mengurangi ukuran tempe, kalau harga jual tempe masih tetap. Ya itu tadi agak dibuat kecil gitu saja," kata pedagang tempe, Latemi.

Sementara itu, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, saat memantau harga kebutuhan pokok di Pasar Ngemplak mengatakan, stabilitas harga kebutuhan pokok masih terjaga. Turun dan naiknya sejumlah harga komoditas dinilai masih wajar.

"Rata-rata stabil, tidak ada gejolak penurunan drastis maupun kenaikan tajam. Yang naik itu daging sapi, tapi sedikit, sekarang 120 ribu per kilogram. Kalau cabai, bawang, ayam justru turun," jelas Maryoto.

Pihaknya memastikan stok kebutuhan bahan pokok di pasar tradisional masih cukup aman dan tidak terjadi kelangkaan.




(hil/fat)


Hide Ads