Harga Pertamax Naik, Konsumen di Surabaya Mulai Beralih ke Pertalite

Harga Pertamax Naik, Konsumen di Surabaya Mulai Beralih ke Pertalite

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Jumat, 08 Apr 2022 00:23 WIB
SPBU di Surabaya
SPBU di Surabaya/Foto: Praditya F. Rahman/detikJatim
Surabaya -

Pemerintah telah resmi menaikkan harga BBM jenis pertamax. Yang semula Rp 9.200, kini menjadi Rp 12.500 per liter.

Sejumlah warga mengaku terpaksa beralih dari pertamax ke pertalite karena disparitas harganya yang terlalu jauh. Pada Kamis (7/5/2022) sore hingga malam ini, detikJatim mengunjungi sejumlah SPBU di Surabaya. Mulai dari Diponegoro, Arjuno, Pawiyatan, Bubutan, hingga Rajawali.

Salah satu warga, Yustiawan menyatakan, dirinya hanya pasrah. Ia menerangkan, memang penggunaan pertalite jauh lebih murah dibanding pertamax. Namun, ia malam ini mengaku enggan antre berlama-lama di antrean pertalite, terlebih saat sedang mengangkut penumpang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang pertamax lebih mahal (dari pertalite), tapi yang saya cari kan yang tidak perlu mengantre lama, apalagi pas bawa penumpang seperti sekarang," kata pengemudi Toyota Calya 1.2 silver itu.

Meski demikian, Yustiawan mengaku harus melakukan penyesuaian. Sebab, pendapatannya menjadi pengemudi online tak sepadan dengan pengeluaran untuk BBM mobilnya. Bahkan, ia mengaku sejak sepekan jelang Ramadan kian sepi.

ADVERTISEMENT

"Solusinya mau gak mau ya harus pakai pertalite, opo maneh wingi-wingi wes sepi, Mas. Lek dipekso, yo gak onok pemasukan gawe wong omah (apalagi kemarin-kemarin sudah sepi pelanggan, Mas. Kalau dipaksa, ya tidak ada pemasukan untuk orang rumah)," tutur dia.

Sementara itu, pengendara Mercy Boxer 200E, Yogy Setyawan (34) mengaku terpaksa menggunakan pertalite lantaran harga pertamax meningkat. Hal itu dilakukan untuk meminimalisasi pengeluarannya demi hobi.

"Ya terpaksa, Mas. Dengan tingkat ekonomi seadanya, ya harus pakai BBM yang seadanya juga, yang lebih murah pastinya," tuturnya.

Ia berharap ada solusi agar harga BBM bisa stabil atau turun kembali. Supaya, ia bisa menggunakan BBM jenis pertamax lagi.

"Ya semoga normal lagi dong harganya. Kalau saya beralih ke produk dari negeri sebelah yang warna kuning oranye itu, harganya ya sama mahalnya, yaudah lah pakai pertalite aja," tutupnya.




(abq/iwd)


Hide Ads