Solar Langka, Pengusaha Truk di Jatim Tawarkan Solusi ke Pemerintah

Solar Langka, Pengusaha Truk di Jatim Tawarkan Solusi ke Pemerintah

Tim detikJatim - detikJatim
Selasa, 05 Apr 2022 16:33 WIB
solar langka truk menginap di spbu kawasan pantura
Truk yang menginap di SPBU/Foto: Tangkapan Layar (Video amatir warga)
Surabaya -

Kelangkaan BBM jenis solar terjadi di sejumlah SPBU mulai Surabaya hingga Banyuwangi. Ini berimbas pada sejumlah truk yang kehabisan BBM, terpaksa harus menginap di pom bensin sejak semalam.

Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Timur Sundoro mengatakan, pihaknya telah meminta pemerintah menghapus subsidi solar. Langkah ini bisa dilakukan pemerintah jika tak ingin tekor.

"Harapan kita seperti yang sudah saya informasikan kepada anggota, sebaiknya kalau mau lebih praktisnya subsidi dihapus," kata Sundoro, Selasa (5/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kita tahu sendiri kemarin Dirut Pertamina mengatakan setiap liter disubsidi Rp 7 ribu lebih. Sekarang solar subsidi harganya Rp 5.150. Kalau mengikuti harga pasar sekitar Rp 12 ribuan. Jadi mau tidak mau secara praktis, tidak mengubah regulasi, paling mudah subsidi ditarik," tambahnya.

Namun, jika pemerintah masih mempertimbangkan sejumlah hal, Sundoro mengatakan pemerintah harus secara matang menyusun regulasi tersebut. Misalnya, menetapkan jika BBM subsidi khusus untuk angkutan barang, kecuali BUMN, industri hingga perkebunan.

ADVERTISEMENT

"Tapi untuk logistik dalam negeri ini harus ditata dan sebaiknya subsidi diberikan khusus untuk angkutan barang. Itu yang perlu ditata dulu," imbuhnya.

Sundoro menyebut, masalahnya pemerintah melihat ke efek inflasi karena kenaikan harga membuat biaya jadi naik dan mendorong inflasi.

"Kan sekarang harga komoditi naik mulai dari kedelai, minyak goreng. Kalau satu angka dinaikkan lagi, nah itu inflasi akan naik nggak terkendali. Makanya pemerintah mati-matian mempertahankan solar subsidi. Tapi masalahnya dipertahankan, tapi mengurangi solar subsidi. Mau tidak mau logistik ini merambat semua," lanjut Sundoro.

Para pengusaha truk di Jatim pun berkeluh kesah mengenai hal ini. Kelangkaan solar berdampak pada distribusi barang di Jatim.

"Teman-teman pagi ini pada berkeluh kesah masalah solar ini, karena dari semalam beberapa anggota menerima laporan dari sopir jika tidak ada solar. Bahkan ada di beberapa tempat tidak ada solar sama sekali, yang non subsidi pun tidak ada. Kan logistik ini jalan terus nggak bisa berhenti," kata Sundoro.

Sundoro menambahkan, sopir truk masih bertahan di SPBU sejak semalam dan menunggu stok tersedia.

"Betul, posisinya di jalur distribusi dari wilayah Banyuwangi sampai Surabaya. Iya betul dari semalam solar langka dan para sopir truk masih menunggu di pom bensin dari semalam," kata Sundoro.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads