Kelangkaan solar turut dirasakan pengemudi truk di Surabaya. Gegara antre solar, sejumlah sopir truk rugi.
Seperti yang dialami Priyanto, sopir asal Kapasan, Surabaya. Priyanto hanya bisa getun saat es batu yang diangkutnya meleleh di tengah jalan, kemarin Senin (4/4/2022).
"Kemarin (Senin) saya kirim 20 kantong es batu, leleh semua. Pas balik ke gudang, eh malah habis bersih solarnya," kata Priyanto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan pantauan detikJatim, antrean solar terlihat di SPBU Perak Barat, Selasa siang (5/4/2022). Antrean yang didominasi truk roda 6 tersebut mengular sepanjang 500 meter.
Akibat antrean itu, arus lalu lintas di sekitar lokasi mengalami kemacetan. Tidak terlihat petugas yang mengatur arus lalu lintas di sekitar lokasi. Hanya ada beberapa petugas keamanan dari SPBU.
![]() |
Salah seorang pengendara truk lainnya, Saulung, mengaku juga kesulitan mencari solar di Surabaya. Dia juga merasakan sulitnya solar di beberapa daerah.
"Sulit carinya (solar), Mas. Di mana-mana habis," kata Saulung kepada detikJatim di lokasi.
Sopir truk asal Mojokerto itu berusaha tetap sabar meskipun dia sudah mengantre cukup lama. Dia mengangkut pasir ke Lumajang. Meski tidak merugi secara logistik, Saulung tetap rugi waktu.
"Ini sudah 2 jam (mengantre), setelah ini ke Lumajang. Ya, semoga dilancarkan pasokannya," Saulung berharap.
Kini, para sopir truk berharap agar pemerintah bisa mengatasi permasalahan kekosongan Solar.
(dte/dte)