Para pelaku UMKM di Kampung Jenang Blitar tengah semangat menggenjot produksi jajanan jadul. Ini karena, ada kabar baik dari pemerintah yang memperbolehkan masyarakat mudik lebaran.
Geliat pelaku UMKM sangat terasa saat memasuki Desa Rejowinangun Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Yup...lokasi ini lebih dikenal dengan sebutan Kampung Jenang. Di sini, ratusan warganya menjadi produsen jenang dan jajanan lebaran lain sejak puluhan tahun silam.
Aroma manis gula kelapa tercium sepanjang jalan ketika memasuki wilayah desa ini. Gurihnya santan kelapa, membuat suasana desa itu tercipta lebih hidup. Warga di desa ini tak hanya memproduksi jenang. Namun juga geti kacang, koyah kacang hijau, wajik, madu mongso dan jajanan jadul lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kami punya 118 produsen jajanan lebaran. Sepanjang jalan, pengunjung bisa menikmati aroma manis dan gurih ketika warga memproses jajanan itu. Ada beberapa diantaranya yang bisa disaksikan langsung di dapur ketika proses produksinya," papar Kades Rejowinangun, Bagas Wigasto kepada detikJatim, Senin (4/4/2022).
Bagas mengaku, mereka memang sempat terpuruk ketika awal pandemi. Apalagi, beberapa lokasi wisata yang menjadi jalur penjualan jajanan ini menyusul tutup. Namun, geliat aktivitas produksi kembali terlihat sejak awal tahun 2022 ini.
Ketua Forum UMKM Blitar Raya, Hendri Christiawan mengaku, anggotanya selama ini menunggu kebijakan pemerintah terkait Lebaran 2022. Mereka berkonsultasi, apakah harus menambah stok atau menghabiskan stok yang masih ada.
![]() |
"Saya jawab, kita tunggu keputusan Presiden Jokowi bagaimana lebaran tahun ini. Dan begitu ada kebijakan prokes perjalanan dilonggarkan, ini menjadi angin segar bagi kami untuk menggenjot produksi," jelasnya.
Produsen jajanan lebaran telah menyiapkan stok pada H-10 Lebaran. Selain itu, mereka juga mulai memproduksi pesanan dari destinasi wisata, baik di wilayah Blitar Raya maupun luar kota. Apa lagi, kunjungan wisata di beberapa daerah sudah mulai normal dan diprediksi makin tinggi jelang libur bersama.
"Semoga kondisi makin sehat dan normal semua. Karena saat ini, kami mulai genjot kenaikan produksi sampai 80 persen. Selain untuk memenuhi kebutuhan jajanan lebaran, juga dikirim ke pemesan di destinasi wisata," pungkasnya.
(hil/fat)