Ratusan masyarakat dan pedagang rela mengantre berjam-jam untuk mendapatkan minyak goreng curah bersubsidi. Pembelian dibatasi maksimal 36 liter/KK.
Antrean tersebut terjadi di Toko Aloha Jalan RA Kartini, yang menjadi salah satu distributor minyak goreng curah di Trenggalek. Antrean selalu terjadi setiap kali pasokan minyak goreng curah tiba.
Salah seorang warga Ida Sriani mengatakan meskipun telah mengantre, belum tentu mendapatkan jatah minyak goreng, karena stok yang tersedia sangat terbatas. Di sisi lain pihak toko juga memberlakukan pembatasan agar distribusi lebih merata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap Selasa itu minyak subsidi datang, jadi ya antre seperti ini. Ini stoknya yang dijual toko untuk 280 KK atau pembeli," kata Ida Sriani, Selasa (29/3/2022).
Menurutnya para pembeli yang mengantre maksimal hanya diperbolehkan membeli 36 liter. Sedangkan harga jual, sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah Rp 14.000/liter atau Rp 15.500/Kg. "Kalau harganya tetap," ujarnya.
Ida mengaku ratusan warga yang mengantre tersebut terdiri dari berbagai latar belakang profesi, mulai ibu rumah tangga, pedagang hingga pelaku UMKM.
"Kalau saya pedagang eceran, tari saya antre awal sehingga dapat nomor 16. Tapi kalau bulan pedagang antreannya agak belakang," imbuhnya.
Sementara warga lain Kholil, mengaku telah beberapa kali ke toko tersebut tapi selalu kehabisan stok, sehingga hari ini kembali ikut mengantre. "Semoga hari ini masih bisa dapat," kata Kholil.
Pihaknya berharap, harga minyak goreng curah maupun kemasan bisa kembali normal seperti semula. Sebab lonjakan harga membuat masyarakat kelimpungan, terlebih para pelaku UMKM.
"Harapannya turun lagi dan stoknya juga tersedia. Sehingga tidak antre seperti ini," jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, salah seorang ibu rumah tangga di Trenggalek Mufidah, mengaku terpaksa beralih ke minyak goreng curah, karena harganya lebih miring. Sedangkan minyak goreng kemasan harganya bisa mencapai Rp 23 ribu/liter.
"Kalau dibandingkan dengan harga yang dulu, peningkatan migor kemasan sampai Rp 10 ribu, dari Rp 13 ribu menjadi Rp23 ribu/liter," kata Mufidah.
Sedangkan harga minyak goreng curah di tingkat pedagang grosir Rp 14.000/liter, namun untuk tingkat eceran di toko kelontong bisa Rp 15.000/liter.
"Itupun barangnya sulit, kalau yang curah," ujarnya.
(fat/fat)