Kontes Bonsai Nasional 2022 digelar di Kota Probolinggo. Ada ratusan penghobi bonsai yang turut memamerkan bonsai karya mereka. Beberapa di antaranya bahkan pernah ditawar hingga ratusan juta.
Ada sebanyak 547 peserta baik dari Kota maupun Kabupaten Probolinggo sendiri hingga dari luar Jawa mengikuti pameran bonsai tingkat nasional selama 9 hari 19-27 Maret 2022 di Lapangan Batalyon Yon Zipur 10, Kota Probolinggo itu.
Bonsai yang dipamerkan mulai dari pohon beringin jenis Pinus, Cedar, Santeki, Kimeng hingga pohon Serut. Pohon-pohon jenis itu kalau sudah jadi bonsai harganya disebut-sebut bernilai ratusan juta rupiah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya bonsai ukuran besar, bonsai berukuran mini juga ikut dipamerkan. Eits, meski ukurannya mini, jangan sepelekan harganya. Rata-rata di kisaran Rp 1 juta sampai Rp 5 juta.
Selain kontes, bonsai-bonsai itu sekaligus dilombakan dengan lima kategori. Mulai kategori Prospek, Pratama, Madya, dan Utama. Khusus Kategori Utama pohon bonsai sudah tidak lagi menggunakan tali atau kawat untuk membentuk dahan.
![]() |
Bawon Sugiharto salah satu peserta kontes itu berhasil meraih juara 2 untuk kategori Utama. Bonsai miliknya adalah jenis Kimeng. Bentuknya sangat unik. Akarnya menggantung hingga ke atas dahan. Bawon mengatakan dalam kontes itu sudah ada kolektor yang pernah menawar bonsainya Rp 150 juta.
"Ini saya namai Batman. Bisa terbang jauh ke atas," ujarnya kepada detikJatim,Kamis (24/3/2022). "Butuh 8 tahun membentuk seperti ini mulai 2014 lalu. Ini pernah ditawar sampai Rp 150 juta."
Dia pun memberikan tips kepada para penghobi bonsai pemula. Katanya, dia sering tahu ada yang tidak sabar saat membentuk bonsai. Bahkan sebelum bonsai itu jadi tidak sedikit penghobi yang sudah menjualnya.
"Kalau ingin merawat bonsai intinya harus sabar, sabar dan sabar. Biasanya sebelum jadi sudah dijual dulu. Kalau saya sekarang masuk kategori Utama dan juara 2. Sebelumnya di Surabaya saya urutan 5," ujar Bawon.
Teguh Prihandoko Panitia Kontes Nasional itu mengatakan, di Kota Probolinggo mulai banyak penggemar bonsai khususnya bonsai pohon Serut. Namun, kata dia, butuh ketelatenan, keuletan, dan kesabaran untuk membentuk bonsai berbahan pohon serut. Bila berhasil, dia mengklaim harganya bisa mencapai Rp 500 juta lebih.
"Bonsai memang punya nilai ekonomis luar biasa. Di sini yang ikut sudah ada yang ditawar sampai Rp 500 juta. Ada yang ditawar Rp 200 juta dan yang ditawar belasan juta sangat banyak. Kami sendiri mengadakan kelas bonsai jenis Serut untuk warga lokal Probolinggo" kata Teguh.
(dpe/iwd)