Pasar Pon Trenggalek sepi ditinggal pembeli. Hal ini dikeluhkan pedagang atau pemilik stan. Kondisi ini membuat Pemkab Trenggalek angkat bicara. Pemerintah berjanji akan melakukan evaluasi dan inovasi pengelolaan agar tingkat kunjungan meningkat.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengaku saat ini pihaknya masih melakukan kajian dan strategi untuk meramaikan pasar tradisional tersebut. Jika pandemi telah mereda pihaknya berencana menggelar even car free day maupun car free night di area sekitar pasar.
"Atau mungkin di pelataran Pasar Pon bisa digunakan untuk kuliner di jam-jam tertentu, sehingga itu bisa menambah interaksi," kata Mochamad Nur Arifin saat ditemui wartawan di Pendapa Manggala Praja Nugraha, Rabu (23/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu keberadaan 130 kios yang hingga kini belum digunakan pedagang, pihaknya juga akan melakukan evaluasi. Sebab saat dilakukan pengundian kios, ada kesepakatan antara pedagang dengan pemerintah.
"Ada kesepakatan bahwa ketika tiga bulan berturut-turut kios tidak ditempati dengan alasan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan maka kepemilikan kios bisa dicabut," ujarnya.
Namun hak itu tidak bisa serta merta diterapkan kepada pemilik kios yang belum buka, mengingat pada pedagang tersebut merupakan korban kebakaran maupun pandemi COVID-19.
"Psikologis pedagang, ini korban kebakaran, korban COVID-19, sehingga modal dan sebagainya berkurang. Tapi nanti benar-benar kami evaluasi, yang benar-benar mbalelo (Susah diatur), kami coba tarik dan kemudian kami tawarkan kepada mereka yang lebih siap," imbuhnya.
Bupati mengingatkan pemilik kios untuk tidak memperjualbelikan atau menyewakan kepada pihak ketiga. Karena pasar pon tersebut merupakan aset milik pemerintah, sehingga sistem sewa-menyewa yang dilakukan harus antara pemerintah dengan pengguna jasa.
Pihaknya mengakui sempat mendengar isu jual beli kios Pasar Pon Trenggalek dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan harga sewa yang diberikan pemerintah.
"Tidak boleh tanpa sepengatahuan pemerintah kemudian menjual kepada pihak ketiga dengan harga yang aneh-aneh. Kadang ini saya bingung, suruh sewanya murah, tapi ada yang jual harganya, isunya ratusan-ratusan itu ya, jangan aneh-aneh lah," jelas Arifin.
Disinggung terkait akses pintu masuk pasar yang kini justru dialihkan melalui pintu belakang, Bupati berdalih hal tersebut untuk meminimalisir terjadinya kemacetan. Sebab, pintu bagina depan berdekatan dengan lampu merah.
"Akan kami coba evaluasi, dengan rekayasa lalu lintas bersama pihak kepolisian," tambahnya.
Menurutnya rekayasa lalu lintas penting dilakukan, terlebih di sekitar Pasar Pon terdapat sejumlah fasilitas penting, seperti kantor kejaksaan, pengadilan negeri serta rumah dinas kapolres.
Sebelumnya sejumlah pedagang Pasar Pon baru Trenggalek mengeluhkan sepinya pengunjung. Pasar yang desainnya dikagumi Jokowi hanya ramai sesaat setelah dilakukan peresmian. Namun seiring berjalannya waktu justru mengalami penurunan. Sebagian keluhan pedagang adalah akses pasar yang memutar melalui pintu belakang, kondisi fasilitas MCK yang sering rusak hingga banyaknya kios yang masih tutup.
(fat/fat)