Dua pekan menjelang ramadhan, harga sejumlah kebutuhan pokok di Lamongan mengalami kenaikan. Bahan pokok yang harganya naik signifikan yakni gula, cabai dan minyak goreng.
Pantauan detikJatim di Pasar Sidoharjo Lamongan, harga minyak goreng kemasan 2 liter menyentuh angka Rp 50 ribu. Bahkan, harga minyak kemasan 2 liter seharga Rp 50 ribu ini juga terpantau terjadi di pasar-pasar lain di Lamongan. Seperti Pasar Mantup, Pasar Blimbing dan Pasar Babat.
"Meski bisa didapatkan, tapi minyak goreng kemasan ada yang menyentuh harga Rp 50 ribu untuk kemasan 2 liter," kata Mujayanah, salah seorang pembeli di Pasar Sidoharjo kepada wartawan di lokasi, Senin (21/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk minyak goreng curah, banyak pedagang yang mengaku belum menjualnya karena stoknya susah didapat. Jika ada, harga minyak goreng curah bisa mencapai Rp 18 ribu per liter.
Salah seorang pedagang pasar, Sri mengaku, hingga kini minyak goreng curah masih langka. "Sudah lama tidak menjual minyak goreng karena tidak ada kiriman," ungkap Sri.
Selain minyak goreng, komoditas lain yang juga mengalami kenaikan adalah gula. Jika pekan kemarin harga gula Rp 13 ribu per kilogram, pekan ini harganya naik menjadi Rp 14 ribu.
Lalu untuk komoditas cabai juga mengalami kenaikan. Dua jenis cabai, yaitu cabai merah besar dan cabai rawit sama-sama naik Rp 5 ribu.
"Harga cabai merah besar saat ini Rp 43 ribu per kilogram, sedangkan cabai rawit Rp 50 ribu per kilogram," ujar Sri.
Sementara Kepala Disperindag Lamongan M Zamroni menyebut, harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di Lamongan mengalami kenaikan. Meski naik, Zamroni mengatakan, stok gula dan cabai masih mencukupi.
"Ada kenaikan di harga cabai, gula dan minyak goreng," terang Zamroni.
Terkait kelangkaan stok minyak goreng curah, Zamroni menambahkan, pihaknya bersama satgas pangan terus memantau ketersediaannya. Zamroni menduga, kiriman dari produsen yang memang tersendat.
"Iya (Ada keluhan terkait minyak goreng curah), kita bersama teman-teman satgas pangan terus cek lokasi distributor dan agen untuk memastikan ketersediaan dan sepertinya kiriman dari produsen yang tersendat mas," pungkasnya.
(hil/fat)