Pemkot Surabaya Targetkan PAD 2022 Sebesar Rp 4,7 Triliun

Pemkot Surabaya Targetkan PAD 2022 Sebesar Rp 4,7 Triliun

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 18 Mar 2022 01:02 WIB
Kepala BPD Surabaya Musdiq Ali Suhud
Kepala BPS Surabaya Musdiq Foto: Esti Widiyana/detikjatim
Surabaya -

Pemkot Surabaya menargetkan pendapat asli daerah (PAD) pada tahun 2022 sebesar RP 4.768.251.212.071. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pendapatan Daera (BPD) Surabaya Musdiq Ali Suhudi.

Musdiq menyebut dari target yang ditetapkan, pihaknya telah memperoleh Rp 579.732.635.010. Jumlah ini diperoleh sejak 15 Maret atau triwulan pertama.

"Pencapaian pada triwulan ini adalah Rp 579 miliar lebih. Jadi kondisi secara keseluruhan sekitar 12,16 persen, termasuk 9 objek pajak yang juga sudah lumayan tinggi," kata Musdiq saat ditemui di Gedung Sawunggaling, Kamis (17/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Musdiq menjelaskan Dari total target tersebut, rinciannya, dari pajak hotel realisasinya Rp 55,7 miliar atau 14,61 persen. Pajak restoran sebanyak Rp 116 miliar atau 15,8 persen.

Sedangkan dari pajak hiburan Rp 9,6 miliar atau 9,46 persen, pajak reklame sebanyak Rp 19 miliar atau 12,97 persen, pajak penerangan jalan sebanyak Rp 70,7 miliar atau 14,43 persen,

ADVERTISEMENT

Lalu pajak parkir sebanyak Rp 16,9 miliar atau 15,45 persen, pajak air tanah sebanyak Rp 281 juta atau 19,35 persen, PBB sebanyak Rp 157 miliar atai 11,11 persen, dan BPHTB sebanyak Rp 133 miliar atau 9,64 persen.

Dari rincian di atas, Musdiq menyebut penyumbang terbesar PAD ada di sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar 29,74 persen dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebesar 29,02 persen.

"Tapi untuk PBB dan BPHTB ini sendiri agak lambat, karena sektor properti seperti penjualan rumah dan lain sebagainya juga belum pulih secara penuh," terang Musdiq.

Musdiq melanjutkan indikasi lambatnya pertumbuhan juga dialami oleh sektor hiburan dan reklame. Seperti bioskop, yang saat ini masih memberlakukan pembatasan penonton sebanyak 50 persen.

"Memang obyek pajak terkait hiburan masih banyak yang belum beroperasi secara penuh. Tapi di sektor ini sudah mulai ada peningkatan, meskipun tidak sebanding dengan sebelum pandemi," jelasnya.

Meski demikian, pada triwulan pertama 2022 sejak bulan ini dinilai masih lebih baik dibandingkan tahun lalu. Ini disasarkan dari data BPD Surabaya, peningkatan pada triwulan awal tahun sebesar 15 hingga 20 persen.

"Yang utama bukan di PBB dan BPHTB, karena dua itu relatif dan tidak terlalu banyak. Tapi ini ada sektor seperti hotel yang jadi penyumbang terbesar dibanding tahun kemarin meskipun belum ada 20%. Mudah-mudahan lebih baik lagi ke depan," urai Musdiq.

Pada tahun 2021 lalu, Surabaya menargetkan PAD sebesar Rp 4,2 triliun, tapi hanya tercapai sebesar Rp 3,8 triliun. "Dengan target tahun ini, ada kenaikan sebesar Rp 900 miliar," tambah Musdiq.

Menurut Musdiq, untuk mencapai target PAD ini, diperlukan kesadaran masyarakat akan wajib pajak. Sebab seberapa pun target yang dicapai, namun masyarakat masih cenderung menghindari pajak, maka tidak akan pernah berhasil.

Untuk itu, Musdiq menyebut komunikasi dengan masyarakat, asosiasi dan lainnya harus digencarkan agar memiliki kesadaran membayar pajak. Selain itu, pihaknya juga akan meningkatkan pelayanan online agar lebih cepat.

"Kita bisa pasang software di beberapa objek pajak sehingga transaksi bisa langsung terekam oleh kita. Meskipun belum semua, tapi langkah ini kita lakukan dan sudah cukup banyak mereka yang terdeteksi di lapangan," tutur Musdiq.




(abq/iwd)


Hide Ads