Pemerintah tidak lagi mengatur Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan mulai Rabu (16/3/2022). Di sejumlah pasar tradisional di Surabaya harganya langsung melambung, sementara keberadaannya semakin jarang ditemukan.
Tim detikJatim memantau harga minyak goreng kemasan di lima pasar tradisional yang tercatat dalam Data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapok) Jatim.
Berdasarkan pantauan melalui aplikasi yang dikelola Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim itu pada Kamis (17/3/2022) pukul 14.48 WIB, harga rata-rata minyak goreng kemasan cukup bervariasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Pasar Tambah Rejo
Minyak goreng kemasan 2 liter rata-rata seharga Rp 40 ribu. Pada Rabu (16/3/2022) harga rata-ratanya masih di angka Rp 30 ribu/2 liter atau naik 33,33%. Sedangkan untuk kemasan 1 liter hari ini tidak tersedia. Padahal kemarin ada rata-rata di harga Rp 15 ribu/liter.
2. Pasar Wonokromo
Minyak goreng kemasan 2 liter maupun 1 liter sama sekali tidak terdata di Siskaperbapo atau bisa dibilang tidak tersedia. Padahal Rabu (16/3/2022) barangnya ada.
Rata-rata minyak goreng kemasan 2 liter di Pasar Wonokromo seharga Rp 28 ribu. Sedangkan untuk minyak goreng kemasan 1 liter rata-rata seharga Rp 14 ribu.
3. Pasar Genteng
Minyak goreng kemasan 2 liter maupun 1 liter pada hari ini tidak terdata. Padahal kemarin ada dengan harga rata-rata Rp 30 ribu/kemasan 2 liter dan Rp 15 ribu/1 liter.
4. Pasar Keputran
Minyak goreng kemasan 1 liter sudah hilang sejak Rabu (16/3/3022). Sedangkan untuk kemasan 2 liter hari ini tidak ada, padahal kemarin barangnya ada dengan harga rata-rata Rp 34 ribu/2 liter.
5. Pasar Pucang Anom
Selama 2 hari ini minyak goreng kemasan baik yang 2 liter maupun 1 liter tidak terdata alias hilang dari peredaran. Hal itu sesuai pantauan Disperindag Jatim untuk pendataan Siskaperbapo.
(dpe/fat)