Ekonomi Kota Malang Tumbuh 4,21 Persen, Melebihi Target 3,5 Persen

Ekonomi Kota Malang Tumbuh 4,21 Persen, Melebihi Target 3,5 Persen

Muhammad Aminudin - detikJatim
Kamis, 10 Mar 2022 16:01 WIB
BPS Kota Malang
BPS Kota Malang (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang menyebut geliat ekonomi terus menunjukkan tanda-tanda pemulihan di tengah pandemi COVID-19. Hal ini diperkuat dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2021 mencapai 4,21 persen.

Kenaikan cukup signifikan dari tahun sebelumnya, di mana ekonomi sempat terkontraksi hingga -2,26 persen tidak lepas dari kerja keras seluruh komponen pemangku kepentingan di Kota Malang.

Termasuk di dalamnya buah dari berbagai upaya kebijakan stimulus ekonomi, keteguhan untuk terus membangun infrastruktur terintegrasi hingga jaring pengaman sosial di masa-masa sulit pandemi sepanjang kurun waktu 2020-2021.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wali Kota Malang Sutiaji menyambut baik pencapaian pertumbuhan ekonomi ini. Menurutnya pertumbuhan ini melebihi prediksi awal pada kisaran 3,5 persen hingga 4 persen.

"Tentu perlu kita syukuri. Mari jaga momentum baik ini dengan terus berkolaborasi menguatkan sendi perekonomian dan menjaga kondusivitas wilayah," terang Sutiaji kepada wartawan, Kamis (10/3/2022).

ADVERTISEMENT

Berdasarkan publikasi Kota Malang Dalam Angka (MDA) Tahun 2022, diketahui bahwa nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku Kota Malang juga naik dari Rp72,16 triliun (2020) menjadi Rp 76.62 triliun (2021).

Sektor perdagangan besar dan eceran masih menjadi kontributor terbesar PDRB, yakni 29,09 persen disusul Industri pengolahan sebesar 26,72 persen dan konstruksi sebesar 12,39 persen.

Sedangkan angka inflasi year on year (y-o-y) terkendali pada kisaran 1,75 persen dan menjadi indikasi bahwa daya beli masyarakat mulai pulih.

Sutiaji meminta seluruh pihak tetap waspada karena pandemi belum berakhir. Dampak penyebaran Omicron dan dinamika jelang tahun politik seringkali memunculkan tantangan kondusivitas, ditambah peta geopolitik dunia yang sedang memanas. Untuk itu, kata Sutiaji, beberapa hal tersebut perlu diantisipasi.

"Kuncinya ya, penguatan pada ekonomi kerakyatan, digitalisasi UMKM, wisata berdaya saing dan sumber daya manusia ekonomi kreatif yang berorientasi entrepreneur. Didukung dengan ekosistem dan infrastruktur yang baik. Insya Allah kita optimis bangkit bersama," pungkasnya.




(fat/fat)


Hide Ads