Emak-emak di Lumajang Rela Antre Sebelum Swalayan Buka Demi Minyak Goreng Murah

Emak-emak di Lumajang Rela Antre Sebelum Swalayan Buka Demi Minyak Goreng Murah

Nur Hadi Wicaksono - detikJatim
Selasa, 08 Mar 2022 13:09 WIB
Antrean ibu-ibu untuk mendapat minyak goreng murah sejak sebelum swalayan dibuka
Antrean panjang ibu-ibu bahkan sebelum swalayan dibuka di Pasirian, Lumajang. Mereka memburu minyak goreng murah. (Foto: Nur Hadi Wicaksono/detikJatim)
Lumajang -

Puluhan ibu-ibu di Kecamatan Pasirian, Lumajang, rela antre di depan swalayan yang belum buka. Begitu swalayan itu buka, para ibu itu segera berdesakan masuk memburu minyak goreng murah.

Sejak sekitar pukul 08.00 WIB, bahkan mungkin sebelum itu, ibu-ibu itu sudah berdatangan. Mereka membentuk barisan antrean secara tertib, dan rela berdiri cukup lama. Beberapa di antara mereka bahkan membawa anaknya.

Pantauan detikJatim, antrean ibu-ibu itu bahkan hampir mencapai jalan raya. Kurang lebih panjang antrean para ibu-ibu itu mencapai tujuh meter sejak dari gerbang swalayan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekitar pukul 08.30 WIB ketika toko itu dibuka, para ibu itu langsung berdesakan masuk ke dalam toko untuk memburu minyak goreng murah. Satu liter minyak goreng di swalayan itu dijual Rp 14.000 per liter/kemasan. Sedangkan di pasar, harga minyak goreng masih Rp 18.000 per liter.

"Saya mengantre beli minyak goreng kalau di sini harganya Rp 14.000. Kalau di pasar Rp 18.000. Jadi lebih murah," ujar Nunik, salah satu pembeli, kepada detikJatim, Selasa (8/3/2022).

ADVERTISEMENT

Pengelola swalayan enggan memberikan penjelasan, berapa stok minyak goreng murah yang disediakan pada Selasa. Meski tidak tahu berapa banyak minya yang tersedia, ibu-ibu itu tetap rela mengantre.

"Di sini harga minyak goreng lebih murah, jadi rela antre meski pun tokonya belum buka. Khawatir enggak kebagian," ujar Rohimah, pembeli yang lain.

Dalam waktu kurang dari satu jam, minyak goreng di toko swalayan itu sudah ludes terjual. Warga yang sudah mengantre tapi tidak kebagian pun merasa kecewa.

"Tadi sempat ikut antre ternyata waktu di dalam swalayan sudah kehabisan minyak goreng. Perasaannya, ya, kecewa lah," kata Indah, pembeli lainnya.

Pengelola toko menerapkan aturan masing-masing pembeli hanya boleh membeli maksimal dua liter atau dua kemasan minyak goreng.

Tujuannya, kata pengelola toko yang enggan disebut namanya, untuk menghindari aksi borong minyak goreng. Pengelola itu mengakui, memang stoknya tidak banyak.

"Yang penting ada, ya, saya jual," ujarnya singkat.




(dpe/fat)


Hide Ads