Ratusan warga mengantre minyak goreng dalam operasi pasar yang digelar Disperindag Jatim di Pasar Besar, Kota Pasuruan. Warga rela antre sejak pagi untuk mendapatkan minyak goreng curah dengan harga murah.
Pantauan detikJatim, ratusan warga baik pedagang minyak goreng, pedagang kecil hingga warga umum memadati jalan sisi barat pasar. Mereka membawa foto KTP, kupon, dan jeriken.
Mereka juga rela menunggu berjam-jam hingga mobil tangki yang membawa 5.750 kilogram minyak goreng curah kualitas baik tiba. Saat mobil tiba, mereka langsung menyerbunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas melayani mereka sembari mengecek identitas dan kupon. Setelah itu setiap orang mendapat jatah 20 kilogram minyak dengan harga Rp 11.700/kilogram.
"Saya antre sejak pukul 07.00 WIB, sejak mobil (tangki) belum datang," kata Sarofah, salah satu warga yang antre, Jumat (4/3/2022).
![]() |
Sambil menggendong anak balitanya, pedagang gorengan ini membawa dua jeriken. Meski antre lama di bawah terik matahari, ia mengaku senang ada operasi pasar minyak goreng murah.
"Di pasaran selama ini sulit mendapatkan minyak goreng. Paling banyak saya dapat tiga kilogram, itu pun harganya mahal," ungkapnya.
Sementara itu, Rumini, pedagang warung yang ikut antre juga mengaku gembira ada operasi pasar minyak goreng murah. Ia membeli minyak goreng sebanyak 20 kilogram.
"Sudah dua minggu saya berhenti jualan karena nggak dapat minyak goreng di pasar," kata Rumini.
![]() |
Hal yang sama diungkapkan Kholifah, penjual minyak goreng di pasar. Dia mengaku memanfaatkan operasi pasar untuk kulakan minyak goreng.
"Alhamdulillah dapat minyak goreng untuk dijual kembali," ungkapnya.
Operasi pasar minyak goreng murah ini juga dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Khofifah sempat berbincang dengan warga terkait kelangkaan minyak. Ia juga menyempatkan diri memantau harga komoditas lain di pasar.
"Tadi malam saya melepas distribusi 3.500 ton minyak goreng ke 17 kabupaten dan kota se-Jatim. Insyaallah tanggal 9 (Maret) datang lagi 4.000 ton. Harapan kita makin terpenuhi minyak goreng di pasaran," kata Khofifah.
![]() |
Khofifah menegaskan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng. Pemprov terus berkoordinasi dengan Kemendag hingga perusahaan.
"Kita sudah ikhtiar luar biasa. RNI (PT Rajawali Nusantara Indonesia), PPI (PT Perusahaan Perdagangan Indonesia) dan Kemendag terus koordiansi di Kantor Disperindag. Pak Mendag juga sudah datang, dirjen 5 hari di Jatim dan tiga pejabat eselon 3 ampai sekarang masih di sini. Kita sudah hunting minyak goreng hingga Kalimantan," jelas Khofifah.
Ia juga berharap semua kepala daerah ikut melakukan intervensi menanggulangi masalah minyak goreng di daerahnya masing-masing.
"Seluruh bupati dan wali kota se-Jatim saya minta ikut mengontrol dan operasi minyak goreng," tandasnya.
(hil/iwd)