Girangnya Emak-emak Pacitan Dapat Minyak Goreng Murah Saat Operasi Pasar

Girangnya Emak-emak Pacitan Dapat Minyak Goreng Murah Saat Operasi Pasar

Purwo Sumodiharjo - detikJatim
Sabtu, 19 Feb 2022 20:39 WIB
Gubernur Khofifah Indar Parawansa
Gubernur Jatim Khofifah terjun langsung dalam operasi pasar minyak goreng /Foto: Purwo Sumodiharjo
Pacitan -

Pemprov Jatim menggelar operasi pasar minyak goreng di Pacitan. Warga pun antusias membeli. Terlebih harganya relatif murah. Yaitu Rp 25 ribu per dua kilogram.

Operasi minyak goreng di Pacitan ditempatkan di Kantor UPT Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jatim di Jl Brigjen Katamso. Hadir dalam operasi itu Gubernur Khofifah Indar Parawansa.

"Alhamdulillah bisa membantu. Karena selama ini beli minyak goreng susah. Kalaupun ada ya mahal banget," kata Setyorini (45), warga Desa Menadi kepada detikJatim, Sabtu (19/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rini kemudian membandingkan harga minyak goreng saat operasi pasar dengan di pasaran. Untuk mendapatkan 2 kilogram minyak goreng dirinya harus mengeluarkan sedikitnya Rp 40 ribu. Sedangkan saat operasi pasar harga hanya separuhnya saja.

Rini berharap operasi pasar seperti ini harus kerap dilakukan pemerintah. Karena dengan begitu masyarakat tidak lagi kesulitan memperoleh minyak goreng untuk kebutuhan sehari-hari.

ADVERTISEMENT

"Saya sih nggak lebih dari dua liter nggak apa-apa. Karena kan untuk konsumsi sehari-hari saja. Kalau bisa sih yang sering (operasi pasar)," harapnya.

Warga lain bernama Umayati (45) juga mengaku senang dengan adanya oprasi minyak goreng. Sebab, ia hampir putus asa mencarinya di sejumlah toko tapi tak ada. Jikapun ada, minyak goreng hanya kemasan yang harganya terlampau mahal.

Warga Desa Purworejo itu minta pemerintah menambah jumlah kuota minyak goreng yang dijual dengan mekanisme subsidi. Hal itu diakuinya sangat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat lapisan bawah.

"Keadaan seperti ini harusnya pemerintah lebih banyak menyediakan," katanya.

Pantauan detikJatim, meski diikuti ratusan orang namun tidak sempat terjadi antrean. Pasalnya, panitia memberlakukan sistem kupon berbasis KTP. Tanda pengenal itu juga digunakan untuk menyortir agar satu orang hanya dapat membeli satu kali.

Dalam operasi pasar itu hadir Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Ia tampak membagikan langsung paket minyak goreng kepada warga yang membeli.

Menurut Khofifah, kelangkaan minyak goreng ini sebenarnya telah dilakukan telah mendapat perhatian baik dari Pemrov maupun kepolisian. Namun saat disidak memang tidak ada pengurangan produksi.

"Jadi kan ada missing link, ada rantai yang terputus. Di antara pabrik dan konsumen itu ada distributor. Maka Pak Menteri Perdagangan yang kemarin datang ke Surabaya juga melihat kembali bagaimana titik distribusinya," terangnya.

Khofifah kemudian memaparkan data kebutuhan minyak goreng di Jatim sebanyak 59 ribu ton per bulan. Sementara kemampuan produksi pabrikan mencapai 63 ribu ton. Dengan kalkulasi seperti itu seharusnya masih ada surplus 4 ribu ton per bulan.

"Jadi ini PR yang rasanya kita menyelesaikannya bersama-sama. Nanti seluruh wali kota dan bupati se-Jawa Timur saya minta juga sama-sama melakukan operasi pasar untuk meringankan purchasing power masyarakat," pungkasnya.




(abq/iwd)


Hide Ads