Warga desa di Pacitan ini cukup kreatif. Mahalnya minyak goreng tak membuat mereka patah arang. Sebaliknya mereka berkreasi membuat sendiri minyak kelapa dari bahan alami. Uniknya, setelah proses pembuatan selesai minyak kelapa tak hanya dikonsumsi sendiri. Bahan pengolah makanan itu dibagikan kepada warga sekitar yang membutuhkan.
"Kelapa di desa kami cukup banyak," kata Kepala Desa Ketepung, Kecamatan Kebonagung Hadi Wiyono kepada wartawan, Kamsi (17/2/2022).
Pembuatan minyak klentik, sebutan untuk minyak kelapa, memang telah menjadi kebiasaan masyarakat setempat sejak lama. Namun belakangan produksinya ditingkatkan. Hal itu tak lepas dari rasa saling peduli di antara warga desa. Terlebih dengan maraknya informasi terkait kelangkaan minyak sawit di pasaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Upaya ini) untuk menjaga kelangkaan minyak dan juga harga jual yang tinggi," tambah Hadi Wiyono tentang kearifan lokal masyarakat yang dipimpinnya.
"Nah dengan inisiatif seperti ini akhirnya bisa meringankan beban masyarakat," tambahnya.
Prakarsa masyarakat desa yang berjarak 10 kilometer timur Kota Pacitan tersebut menyita perhatian polisi. Terlebih aktivitas produksi tak lepas dari dukungan dan motivasi bhabinkamtibmas.
Kapolres Pacitan AKBP Wiwit Ari Wibisono tampak menyaksikan langsung tahapan pengolahan. Yaitu sejak berwujud bahan baku berupa butiran kelapa hingga akhirnya berubah menjadi minyak. Bahkan perwira polisi dengan dua melati di pundak itu ikut membantu memarut kelapa. Saat berbincang dengan warga, Wiwit pun mengapresiasi semangat gotong royong yang masih terawat.
"Ini kan seperti istilah Tak Ada Rotan Akar Pun Jadi," kata kapolres.
Saat masyarakat kesulitan mendapatkan minyak goreng, lanjut Wiwit ternyata ada solusi bijak. Yaitu memanfaatkan hasil perkebunan milik warga sendiri. Dengan sedikit sentuhan, buah kelapa dapat berubah menjadi bahan pangan yang bermanfaat bagi banyak orang. Wiwit berharap semangat solidaritas yang selama ini ada tetap terjaga.
"Tidak ada salahnya kita memanfaatkan apa yang ada di alam yaitu kelapa. Proses pemanasannya juga pakai kayu bakar yang cukup banyak di sini. Jadi semua serba efisien," tandasnya.
(fat/fat)