Banyuwangi Rebound, Pemkab Latih Anak Muda Jadi Wirausahawan Kopi

Banyuwangi Rebound, Pemkab Latih Anak Muda Jadi Wirausahawan Kopi

Ardian Fanani - detikJatim
Kamis, 17 Feb 2022 12:13 WIB
menyangrai kopi
Pelatihan menyangrai kopi (Foto: Ardian Fanani)
Banyuwangi - Gerakan Banyuwangi Rebound rupanya memberikan manfaat bagi generasi muda. Untuk mempercepat pemulihan ekonomi yang menjadi pilar Banyuwangi Rebound, Pemkab menggandeng HIPMI menggelar pelatihan wirausaha kopi di Banyuwangi.

Pelatihan tersebut memfokuskan pada proses roasting kopi secara tradisional. Master Kopi internasional, Setiawan Subekti, didapuk menjadi narasumber pada acara yang diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai kecamatan di Banyuwangi itu.

"Melalui pelatihan ini peserta akan tahu bagaimana cara menyangrai kopi secara tradisional dengan baik dan benar. Sehingga kualitas kopi yang disajikan juga memiliki cita rasa tinggi," terang Setiawan Subekti yang merupakan owner Kopai Osing itu, Kamis (17/2/2022).

Selama mengikuti pelatihan ini, para peserta diberikan pembekalan materi terlebih dahulu oleh Setiawan Subekti. Peserta juga praktik cara menyangrai yang baik dan benar.

Tak sekedar menyangrai, para peserta juga diminta mempraktikkan suhu tungku agar kualitas biji kopi yang disangrai benar-benar mendapatkan cita rasa yang nikmat saat diseduh. Hasil biji kopi yang telah disangrai kemudian disetor kepada panitia dan digiling untuk dirasakan cita rasanya oleh narasumber.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang membuka pelatihan tersebut berharap agar semakin tumbuh bisnis kopi di Banyuwangi.

"Dengan budaya ngopi yang terus tumbuh, kami harap para peserta berani terjun berbisnis kopi karena pasarnya yang luas," kata Ipuk menyemangati peserta.

Pelatihan kopi tradisional roasting menyangrai kopi secara tradisional ini merupakan salah satu cara untuk mendorong wirausaha baru melalui pelatihan roasting. "HIPMI memfasilitasi, mendorong dan mendukung gagasan ini sehingga bisa terselenggara dengan baik," jelasnya.

Para peserta pelatihan juga bisa menjadi pengusaha kopi yang baik dan benar. Meski tidak menggunakan peralatan modern dan canggih, tetapi diharapkan peserta tanpa alat canggih bisa menyuguhkan kopi yang bercita rasa enak.

"Jika roasting sendiri dan menyeduh sendiri hasilnya akan berbeda. Maka dengan pelatihan ini harapanny suguhan kopi setiap orang akan berbeda, masing-masing ada kekhasannya," tandasnya.

Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Banyuwangi, Dede Abdul Ghani mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian HIPMI dalam membangkitkan ekonomi di tengah pandemi COVID-19.

"Upaya pemerintah untuk melakukan pemulihan ekonomi lewat gerakan Banyuwangi Rebound ini, saya kira patut didukung oleh semua pihak. HIPMI sebagai bagian dari Banyuwangi tentu menjadi bagian yang turut mengambil peran tersebut," ungkap Ketua HIPMI Banyuwangi, Dede Abdul Ghani.

Salah salah satu sektor yang didorong oleh HIPMI adalah melahirkan sejumlah entrepreneur yang memanfaatkan potensi lokal, seperti halnya kopi. "Kami ingin mendorong munculnya entrepreneur-entreprenenuer muda yang bergerak di bidang perkopian. Karena kopi ini jadi satu potensi yang menjanjikan bagi Banyuwangi," imbuhnya.

Siska Purwanti, (25) salah seorang peserta pelatihan asal Genteng mengaku jika dia mendapat banyak ilmu tentang kopi, khususnya teknik roasting kopi tradisional menggunakan tungku dari pelatihan ini.

"Saya tinggal di desa, jadi saat menyangrai kopi masih sering di campur dengan beras dan sangrai sampai berwarna hitam legam alias gosong. Harapannya setelah ikut pelatihan ini saya bisa memproses sendiri dan kopi asli bukan kopi campuran digunting." ujarnya.

Para peserta juga mendapatkan piagam penghargaan telah mengikuti pelatihan roasting kopi tradisional. Pelatihan ini adalah tingkat dasar, dan akan ada pelatihan lanjutan. Para peserta akan mengikuti pelatihan lanjutan tentang mengenal kopi lebih jauh, termasuk akan dilatih cara mencicipi nyeruput kopi yang benar.


(iwd/iwd)


Hide Ads