Perajin Tahu di Kediri Minta Pemerintah Turun Tangan Stabilkan Harga Kedelai

Perajin Tahu di Kediri Minta Pemerintah Turun Tangan Stabilkan Harga Kedelai

Andhika Dwi - detikJatim
Rabu, 16 Feb 2022 18:21 WIB
Perajin tahu di Kediri
Perajin tahu di Kediri keluhkan mahalnya harga kedelai/Foto: Andhika Dwi
Kediri -

Harga kedelai di Kediri terus merangkak naik. Akibatnya, para perajin tahu memutuskan untuk mengurangi produksi dan menaikkan harga untuk meminimalisir kerugian.

Harga kedelai di Kediri saat ini telah naik menjadi Rp 11 ribu per kilo. Situasi ini terjadi sejak November 2021 lalu.

Gatot siswanto, salah satu perajin tahu di Kabupaten Kediri mengatakan harga kedelai sempat turun di kisaran Rp 9.600. Namun kedelai kembali mengalami kenaikan menjadi Rp 11.500 per kilo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Januari kemarin turun sekitar Rp 9.600 per kilogram," kata Gatot kepada detikjatim, Rabu (16/2/2022).

Akibat kenaikan harga kedelai ini, lanjut Gatot, pihaknya akhirnya memutuskan menaikkan juga harga tahu dari Rp 900 kini menjadi Rp 1.000 per bijinya.

ADVERTISEMENT

Keputusan menaikkan harga tahu ini, ternyata berimbas pada permintaan. Tak mau merugi, para perajin akhirnya menurunkan produksinya.

Jika rata-rata para perajin bisa memproduksi 300 kilogram per harinya. Maka saat ini produksi diturunkan menjadi 240 kilogram atau sekitar 20 persen.

"Pengurangan ini sekitar 20 persen dari sebelumnya," terang pria yang juga ketua kelompok UMKM Kelud Mandiri ini.

Menurut Gatot, akibat mahalnya harga kedelai ini, sejumlah perajin lainnya bahkan akan berhenti produksi. Namun, ia memastikan anggota kelompok UMKM-nya tak akan melakukan hal itu.

Kelompoknya masih bisa produksi karena masih bisa mengolah tahu menjadi produk olahan lainnya. Sehingga hal ini membuat anggotanya masih bisa bertahan.

Meski demikian, ia berharap mahalnya harga kedelai ini mendapat perhatian dari pemerintah setempat. Sebab para perajin hanya ingin harga kedelai kembali stabil.

"Yang dibutuhkan pelaku UMKM khususnya di Kabupaten Kediri adalah campur tangan pemerintah untuk bisa menstabilkan harga kedelai, sehingga pelaku UMKM tidak kebingungan," pungkas Gatot.




(abq/iwd)


Hide Ads