Cari Daerah Aman dan Nyaman untuk Berinvestasi, Kota Kediri Jadi Jawabannya

Cari Daerah Aman dan Nyaman untuk Berinvestasi, Kota Kediri Jadi Jawabannya

Andhika Dwi Saputra - detikJatim
Kamis, 10 Feb 2022 15:20 WIB
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar (Foto: Andhika Dwi Saputra)
Kediri -

Siapa yang pernah berkunjung ke Kota Kediri? Kota kecil ini kini sedang menata diri menjadi kota yang aman dan nyaman untuk berkembang hingga berinvestasi.

Kota Kediri merupakan sebuah kota di Provinsi Jawa Timur. Kota ini terletak sekitar 130 km sebelah Barat Daya Kota Surabaya dan merupakan kota terbesar ketiga di provinsi Jatim, setelah Kota Surabaya dan Kota Malang

Kota Kediri adalah kota kecil dengan tiga kecamatan dengan jumlah penduduk sebanyak 286 796 jiwa. Kediri disebut nyaman dan layak huni bagi masyarakatnya. Hal ini relevan dengan capaian Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kota Kediri yang kian meningkat dari tahun ke tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), capaian IKLH Kota Kediri tahun 2021 sebesar 77,80 atau dalam kategori Baik. Hal ini meningkat sebesar 5,2 point jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya yaitu 72,60.

Selain itu, capaian ini berhasil melampaui target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2021 yakni 76,90.

ADVERTISEMENT

"Capaian IKLH Kota Kediri tahun 2021 makin meningkat, yakni sebesar 77,80 dan meningkat 5,2 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Capaian tersebut masuk dalam kategori Baik,'' jelas Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Kamis (10/2/2022)

Sementara itu, Kepala BAPPEDA Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi, menjelasakan IKLH merupakan sebuah upaya untuk mengenali tingkat kenyamanan kota. Indeks ini didasarkan atas indikator subjektif warga terhadap kelayakhunian kota tempat tinggalnya.

Hasil dari survei ini selanjutnya dapat dimanfaatkan bagi stakeholders dalam proses perencanaan dan pembangunan kota.

"Jadi IKLH itu dinilai dari persepsi masyarakat terkait dengan masalah lingkungan, baik itu terkait fasilitas umum, fasilitas sarana olahraga, fasilitas pendidikan, serta fasilitas kesehatan. Harus ada komponen lain yang akan dijadikan parameter terkait dengan persepsi masyarakat, apakah fasilitas yang sudah kita berikan dirasakan secara baik oleh masyarakat atau kurang," Jelas Chevy.

Dalam menentukan capaian IKLH, BAPPEDA Kota Kediri bekerjasama dengan PT. Sucofindo melakukan survei untuk penilaian IKLH di Kota Kediri. Tujuannya untuk mengukur persepsi masyarakat terkait kenyamanan tinggal di Kota Kediri, serta mendapatkan feed back atas kualitas pelayanan yang diberikan pada masyarakat.

Survey ini dilakukan di tiga kecamatan dengan 384 responden. Terdapat tiga puluh indikator penilaian dan Prinsip Kota Layak Huni berdasarkan indikator dari Ikatan Ahli Perencana Indonesia (IAP). Hasilnya, dari 30 indikator, 19 indikator memperoleh hasil baik.

Untuk meningkatkan capaian IKLH ke depan, Pemkot Kediri telah mempersiapkan berbagai strategi. Yakni meningkatkan kualitas fasilitas umum, menggerakkan roda perekonomian melalui beragam program, serta meningkatkan kualitas tata ruang kota.

Hal ini sesuai dengan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri menyebutkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Kediri mengalami peningkatan dibanding tahun 2020 sebesar 0,37%. Hal ini mengindikasikan meningkatnya kualitas hidup warga.

Sementara itu, Kepala BPS Kota Kediri Lilik Wibawati mengatakan ada kenaikan IPM sebesar 0,37% dibandingkan tahun 2020.

"Tahun 2021 IPM berada di angka 78,60 mengalami peningkatan sebesar 0,37 persen dibandingkan tahun 2020 sebesar 78,23," terang Lilik saat dijumpai diruangan kerjanya, Kamis, (6/1/2022)

"Di Kota Kediri trend IPM terus mengalami peningkatan berturut-turut setiap tahunnya sejak tahun 2010," imbuhnya.

Tak hanya itu, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) merilis data capaian investasi tahun 2021 yang menembus Rp1,6 triliun.

"Angka tersebut meningkat 23,07 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya, angka investasi tahun 2020 sebesar Rp.1,3 triliun, alhamdulillah hasilnya mengalami peningkatan meski dalam kondisi pandemi," ucap Edi Darmasto, Kepala DPMPTSP Kota Kediri.

Target investasi Kota Kediri yang ditetapkan Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM RI) tahun 2022 adalah sebesar Rp.3,3 triliun. "Kita bekerja keras untuk merealisasikan investasi yang ditargetkan oleh BPKM sebesar Rp.1.200 triliun di seluruh Indonesia, kita akan optimis meski nilainya sangat tinggi," jelas Edi.

Untuk mencapai target tersebut, pihaknya mempunyai komitmen dan beberapa strategi, yaitu meningkatkan kepatuhan para pelaku usaha untuk melaporkan realisasi investasi pada Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM).

"Sejauh ini sektor yang paling tinggi tinggi nilai investasinya adalah nomor satu sektor industri nomor dua sektor perdagangan. Kalau perdagangan paling banyak di swalayan," pungkas Edi.

Pemkot Kediri berharap kepada penanam modal agar menyerap tenaga kerja dari warga Kota Kediri dengan alasan untuk memangkas tingkat pengangguran terbuka.

Selain itu, Edi menerangkan beberapa alasan Kota Kediri memang layak dijadikan primadona berinvestasi, yakni :

1) Kota Kediri memiliki iklim kondusif dibuktikan dengan kondisi masyarakat yang harmonis;

2) ketersediaan SDM di Kota Kediri cukup baik;

3) angka usia produktif yang tinggi, sebesar 71,58%;

4) adanya pembangunan Bandara Kediri yang ditunjang dengan pembangunan infrastruktur yang memadai;

5) angka inflasi terkendali dengan baik yaitu 1,64 persen;

6) sebagai pusat kegiatan wilayah di sekitar Kediri;

7) nominasi 10 wilayah paling berkembang (booming cities) di Indonesia;

8) merupakan 10 kota indeks toleransi tertinggi.




(iwd/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads