Berkembangnya industri perikanan berimbas pada tingginya limbah yang dihasilkan. Itu melatarbelakangi tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), menyulap limbah perikanan menjadi gelatin. Mereka lantas dirikan UMKM dari produksi gelatin itu.
Ketua KKN Abmas ITS Drs Lukman Atmaja MSi PhD menuturkan, limbah industri perikanan dapat diolah secara kimia menjadi bahan lain yang memiliki nilai tambah ekonomi, yakni gelatin. Limbah yang dapat digunakan berasal dari ikan tuna, ikan kakap, dan ikan laut lainnya.
Setelah berhasil mengolahnya, mereka mendirikan sebuah Usaha Kecil Menengah (UKM) yang memproduksi gelatin dari limbah perikanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cukup diambil tulang serta kulitnya saja," papar Lukman, seperti dalam rilis yang diterima detikJatim, Selasa (25/1/2022).
Kemudian, air serta zat asam dan basa juga diperlukan dalam pembuatan gelatin tersebut. Dalam pengolahannya, diperlukan alat ekstraktor, oven, kulkas, pengukur keasaman, serta alat-alat pendukung seperti ember, timbangan, dan alat penyaring.
Setelah berhasil diproduksi, mereka mendirikan UMKM bernama Berlian Laut Pact. Yang berlokasi di Kabupaten Pacitan. Lokasi tersebut cukup banyak memiliki desa nelayan.
Tim KKN Abmas ITS lanjut melakukan sosialisasi prosedur pembuatan gelatin dan pengenalan cara kerja alat kepada stakeholders UMKM. Mereka juga mengunjungi sejumlah alternatif lokasi produksi.
Untuk mempermudah proses produksi, tim KKN Abmas ITS juga membuka konsultasi dan pendampingan secara daring. Sekaligus mengajarkan pemasaran produk UKM yang berlokasi di Lingkungan Kebon, Ploso, Pacitan. Seluruh proses tersebut berlangsung sejak Agustus hingga Desember 2021. Diikuti oleh 6 dosen dan 14 mahasiswa.
"Mereka dari Departemen Biologi dan Kimia ITS," imbuh Lukman.
Dalam prosesnya, Lukman mengalami sedikit kendala dikarenakan produksi gelatin ini mengharuskan masyarakat setempat terampil tentang proses kimia. Untuk itu, tim KKN Abmas ITS akan terus melakukan pembinaan walaupun periode pelaksanaan KKN telah berakhir.
"Respons yang kami dapat dari masyarakat sekitar usai kegiatan konsultasi pun cukup baik," tutur Lukman.
Terakhir, dia berharap UMKM ini dapat memberikan untung pada enam sampai delapan bulan setelah pendiriannya. Dengan begitu, UMKM ini akan turut membantu penyediaan gelatin halal, khususnya di kawasan Jawa Timur.
"Saya berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, khususnya bagi masyarakat Pacitan," tutup Lukman.
(sun/iwd)