2 Kontainer Bantuan dari Relawan Malang Tersendat di Belawan

Duka dari Utara Sumatera

2 Kontainer Bantuan dari Relawan Malang Tersendat di Belawan

Muhammad Aminudin - detikJatim
Senin, 29 Des 2025 15:36 WIB
2 Kontainer Bantuan dari Relawan Malang Tersendat di Belawan
Bantuan banjir Sumatra dari relawan Malang tertahan di Pelabuhan BelawanFoto: Istimewa
Jakarta -

Bantuan untuk korban bencana banjir Sumatera dari relawan Malang Raya dan Gimbal Alas tertahan di Pelabuhan Belawan, Medan. Kontainer berisi bantuan bagi korban bencana ini tertahan diduga karena persoalan administrasi di PT Pelni.

Ketua Yayasan Gimbal Alas Sahlan Junaedi mengatakan, mulanya relawan gabungan Malang Raya bersama Gimbal Alas terlibat dalam operasi SAR bencana Sumatera, tengah melakukan distribusi bantuan sebanyak dua kontainer.

"Ketika sampai barang tidak ada, setelah kita telusuri ternyata turun di BPBD Sumut dan sudah dibongkar kunci kontainernya," ujar Sahlan kepada detikJatim dalam sambungan telepon, Senin (29/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Relawan juga terkejut dengan pembongkaran isi dari kontainer tersebut karena kunci selama ini mereka yang pegang.

ADVERTISEMENT

Sahlan mengungkapkan, BPBD Sumut kemudian meminta relawan untuk membuat surat pengiriman bantuan dari BPBD Jawa Timur. Padahal, kata Sahlan, sejak awal pengiriman bantuan yang berasal dari donasi masyarakat akan disalurkan langsung kepada masyarakat yang menjadi korban bencana.

"Untuk keluarkan bantuan itu, kami diminta buat surat dari BPBD Jatim. Padahal gak ada jalurnya dengan BPBD, karena ini murni dari masyarakat dan komunitas di Malang Raya," terangnya.

Sahlan membeberkan, pihak BPBD Sumut juga meminta relawan menunjukkan daftar isi dari kontainer yang dikirimkan. Selain itu, mereka juga diminta membayar Rp 1,2 juta per kontainer.

"Kalau ambil diminta tunjukkan manifest-nya, sama bayar Rp 1,2 juta per kontainer. Jadi total Rp 2,4 juta. Kita gak ada dana untuk itu," bebernya.

Sahlan mengaku, dua kontainer bantuan dari warga Malang Raya ini sudah tertahan hampir selama 4 hari ini. Ia mengungkapkan saat ini tengah dilakukan pertemuan antara relawan, BPBD Sumut serta PT Pelni untuk penyelesaian masalah ini.

"Sudah empat hari tertahan, sekarang ada pertemuan. Nanti hasilnya apa, akan kami sampaikan," tegasnya.




(mua/hil)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads