Pohon tumbang masih marak terjadi di Surabaya, terutama saat musim hujan. Pemkot Surabaya memperkuat mitigasi, salah satunya dengan mengecek kekuatan pohon dengan alat khusus.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Dedik Irianto menyebut, penggunaan alat tersebut dilakukan secara kolaboratif, termasuk dengan perguruan tinggi.
"Kami sudah melakukan penelitian kerjasama dengan perguruan tinggi, ada alat untuk mengecek kekuatan pohon. Kita kolaborasi dengan beberapa PD, ada sosialisasi, kemudian turun ke lapangan mempraktikkan alat itu, bagaimana cara mengukur kekuatan-kekuatan itu (pohon)," ujar Dedik, Selasa (23/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, salah satu faktor yang membuat pohon rawan tumbang saat cuaca ekstrem adalah usia tanaman yang sudah tua.
"Kalau pohon yang ada sekarang, orang kan sekarang rasanya sejuk, enak pohonnya gede-gede (besar-besar), tapi penanaman pohon-pohon itu kan sudah dilakukan puluhan tahun yang lalu," jelasnya.
Untuk itu, DLH Surabaya mulai melakukan pemetaan risiko terhadap pohon-pohon di berbagai titik. Pengecekan dilakukan langsung di lapangan menggunakan alat khusus yang telah disiapkan.
"Kita turun ke lapangan juga untuk ngecek antara pohon ini, pohon ini, kita cek ada alatnya memang," terangnya.
Namun, pengecekan menyeluruh baru akan dilakukan setelah seluruh petugas benar-benar terlatih dalam penggunaan alat tersebut.
"Kemarin masih uji coba alat dan melatih petugas-petugas untuk menggunakan alat. Jadi setelah itu baru nanti kita cek semuanya," bebernya.
Terkait permohonan perantingan atau pemotongan pohon dari masyarakat, terutama saat musim hujan ini, Dedik juga memastikan setiap laporan akan diteruskan ke petugas sesuai rayon dan wilayah kerja masing-masing.
Ia turut menyarankan warga untuk menyampaikan laporan melalui RT/RW dengan melengkapi informasi lokasi serta dokumentasi kondisi pohon.
"Suratnya tidak harus berkirim fisik, bisa lewat RT/RW ditunjukkan lokasi mana, kalau ada gambar foto kondisi pohonnya, sehingga teman-teman waktu meluncur ke lokasi, peralatan sudah siap, kira-kira pohonnya seperti apa, mereka harus bawa alat seperti apa dan lokasinya jelas," sarannya.
Selain jalur konvensional, masyarakat juga dapat memanfaatkan layanan digital melalui aplikasi Surabaya Single Window (SSW) Alfa.
"SSW Alfa juga ada pelayanan pemotongan, perantingan pohon. Sebenarnya sudah banyak akses jalur (pengajuan), di sambat warga juga bisa," ungkapnya.
Dedik menegaskan, layanan tersebut tidak dipungut biaya. Warga hanya diwajibkan mengganti pohon sesuai ketentuan yang berlaku.
"Di SSW Alfa sudah dijelaskan, jika ada warga meminta bantuan pemotongan pohon, silakan mengisi di aplikasi SSW Alfa, pohonnya apa, diameter berapa, kemudian harus diganti apa. Itu bisa lebih detail di SSW Alfa," tegasnya.
DLH Surabaya juga menerapkan skala prioritas dalam penanganan perantingan pohon, terutama yang dinilai membahayakan keselamatan.
Prioritas juga diberikan pada pohon di tepi jalan raya yang berpotensi mengganggu lalu lintas dan membahayakan pengguna jalan.
"Jadi, teman-teman DLH harus memprioritaskan, ranting pohon yang ada di jalan raya yang memang kondisinya butuh segera diranting," pungkasnya.
Simak Video "Video: Pohon Besar Tumbang Timpa Mobil di Dharmawangsa"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/hil)











































