Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria di Jalan Kepanjen, Surabaya, menghadirkan pohon Natal unik dari sekitar 2.000 botol dan galon plastik bekas. Pohon setinggi 15 meter ini menjadi simbol kepedulian lingkungan sekaligus ajakan hidup rukun lintas umat.
Pohon Natal ramah lingkungan tersebut mengusung tema Laudato Si' yang bermakna seruan bagi umat manusia untuk menjaga dan merawat bumi sebagai rumah bersama.
Romo Paulus Jauhari Atmoko menyampaikan, pohon Natal tersebut juga dapat menjadi simbol persatuan umat manusia lintas agama. Menurutnya, Yesus hadir untuk membawa damai bagi dunia, bukan hanya bagi umat Kristiani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pohon Natal ini melambangkan bagaimana kehidupan umat dapat dirasakan jika ada kerukunan di dalamnya," ujar Romo Jauhari kepada detikJatim, Selasa (23/12/2025).
Pembuatan pohon Natal dilakukan secara gotong royong selama seminggu penuh. Seluruh komunitas gereja, yaitu panitia dan karyawan dibantu dengan pihak eksternal terlibat dalam kerja bakti membersihkan lingkungan hingga proses penyusunan serta penghiasan pohon Natal. Romo Jauhari berharap pohon natal ini dapat menjadi simbol persatuan dan kerukunan antar umat manusia.
"Yesus datang membawa damai bagi dunia, bukan hanya untuk satu golongan," katanya.
Ketua Panitia Natal, Baby Margaretha menambahkan bahwa ia bangga terlibat langsung dalam proses pembuatan. Menurutnya, pohon Natal dari botol dan galon bekas ini membuktikan bahwa perayaan Natal tak harus mewah.
"Yang utama maknanya, kebersamaan, dan kepedulian pada lingkungan," tutur Baby.
Hal senada disampaikan salah satu umat, yaitu Ferdinand Fernaldi. Ia menilai konsep pohon Natal dari barang bekas ini kreatif dan membawa pesan kuat soal lingkungan.
"Botol dan galon ini seolah diberi kesempatan kedua untuk jadi sesuatu yang unik dan bermakna," katanya.
Secara visual, pohon Natal ramah lingkungan dominan dengan warna biru. Dipercantik dengan hiasan berbentuk bintang, lonceng, dan bulat dengan warna senada. Warna-warna tersebut dipilih sebagai simbol harapan, kedamaian, sekaligus kepedulian terhadap alam, sejalan dengan tema Laudato Si' yang diusung dalam perayaan Natal tahun ini.
Usai perayaan, botol dan galon plastik tersebut rencananya akan disumbangkan kepada pemulung untuk didaur ulang kembali. Pohon Natal ini dapat disaksikan masyarakat dari 19 Desember 2025 hingga 31 Januari 2026.
(auh/abq)











































