Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Stadium General Penguatan Nilai Kepamongprajaan bertema 'Mendukung Efektivitas Tata Kelola Penyelenggaraan Pemerintah Daerah' di Surabaya.
Sebagai Alumni Kehormatan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Khofifah turut melaksanakan prosesi penerimaan Korps Praja Angkatan XXXVI dengan menyematkan dek atau tanda pangkat kepada dua perwakilan Praja Pratama yang dilanjutkan dengan prosesi penyiraman air bunga.
"Hari ini kita bersama calon pemimpin bangsa saat Indonesia emas di 2045. Selamat dan sukses untuk para Praja Pratama, Praja Muda, Praja Madya, dan Praja Utama. Semuanya yang luar biasa. Selamat mengabdi untuk masyarakat, bangsa, dan negara," ujar Khofifah, Senin (22/12/2025).
"Kalau suatu saat saudara sudah sukses. Apakah menjadi menteri, gubernur, bupati/walikota atau pejabat apapun, ingatlah bahwa saudara berangkat dari Bumi Mojapahit. Yakni bumi yang mengajarkan persaudaraan, persatuan, dan membangun Nusantara lahir batin," lanjutnya.
Menurut Khofifah, kehadiran Praja IPDN merupakan bagian penting dari misi pembangunan nasional dalam meningkatkan martabat kemanusiaan melalui pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, para Praja diharapkan mampu menjadi sumber daya manusia unggul dan kebanggaan Indonesia.
"Yang kami siapkan ini adalah SDM untuk memberikan penguatan pembangunan. Bukan hanya di Jawa Timur, tapi penguatan pembangunan Indonesia. Ini menjadi penting untuk seluruh Praja yang hadir. Bahwa saudara disiapkan untuk membangun Indonesia. Saudara mungkin berangkat dari Jawa Timur, tapi yang dibangun adalah Indonesia," ucapnya.
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini pun menekankan pentingnya kreativitas, daya saing, dan inovasi integratif dalam membentuk SDM berkualitas. Ia mengingatkan para Praja agar mampu beradaptasi dengan perubahan yang terus berlangsung.
"Bahwa hidup adalah perubahan. Yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri. Oleh karena itu, Praja harus adaptif dan responsif. Karena dinamika dunia terus berkembang baik lokal, regional, nasional, maupun global. Kita harus adaptif terhadap segala hal, termasuk terhadap tantangan seperti global warming ataupun climate change," tegasnya.
Dalam rangka menyiapkan SDM kepemimpinan masa depan, Khofifah menyampaikan bahwa Jawa Timur telah memiliki enam sekolah SMA TARUNA berasrama, yakni SMAN Taruna Nala Malang, SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun, SMAN 2 Taruna Bhayangkara Banyuwangi, SMAN 5 Taruna Brawijaya Kediri, SMAN 1 Taruna Madani Pasuruan, serta SMAN 2 Taruna Pamong Praja Jawa Timur di Bojonegoro yang bermitra langsung dengan IPDN.
"Artinya, kami serius menyiapkan pemimpin bangsa untuk menyambut Indonesia Emas 2045 dengan menyiapkan generasi-generasi emas. Praja adalah generasi emas. Mudah-mudahan mencapai prestasi setinggi-tingginya pada saat Indonesia Emas 2045," tuturnya.
Lebih lanjut Khofifah menekankan sejumlah isu strategis yang perlu dikuasai Praja IPDN, antara lain era digital, media dan opini publik, efisiensi anggaran, serta penyesuaian transfer ke daerah (TKD).
Ia menjelaskan bahwa tantangan tersebut harus dihadapi dengan perubahan pola pikir, mulai dari redefinisi keberhasilan, reorientasi perencanaan dan anggaran, penguatan literasi nilai ASN, pembangunan insentif berbasis dampak, iterative development, hingga kepemimpinan yang mampu menjadi penggerak perubahan.
"Jadilah game changer. Game changer itu akan lahir dan hadir sebagai sosok pemungkin. Karena pada dasarnya, kita ini ada pada posisi possible. Kita harus melihat possibility di dalam banyak faktor yang memungkinkan bisa mendongkrak kinerja, produktivitas, dan signifikansi dari yang kita hasilkan," ujarnya.
Khofifah menegaskan bahwa IPDN merupakan Kawah Candradimuka bagi calon pemimpin bangsa. Nilai ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso dan Tut Wuri Handayani harus diwujudkan sesuai situasi dan kondisi tertentu dalam kepemimpinan.
"Bagaimana Praja harus memiliki kemampuan mengasuh, kemampuan membimbing, dan kemampuan melayani. Benar-benar tahu kapan harus ada di muka atau di belakang. Di lingkungan kita, bisa dikatakan ini smart team. Maka, jadilah pemimpin humanis yang selalu hadir dan berpihak kepada masyarakat," pungkasnya.
Simak Video "Video Kepanikan Gubernur-Kapolda Jatim Saat Gempa di Tengah Rapat Ponpes Ambruk"
(auh/abq)