Emak-emak Ini Rayakan Hari Ibu dengan Memilah Sampah

Semua Bunda Dirayakan

Emak-emak Ini Rayakan Hari Ibu dengan Memilah Sampah

Anastasia Trifena - detikJatim
Senin, 22 Des 2025 21:10 WIB
Emak-emak Ini Rayakan Hari Ibu dengan Memilah Sampah
Ibu-ibu di Bank Sampah Prapen Sejahtera merayakan Hari Ibu dengan memilah dan menimbang sampah. (Foto: Anastasia Trifena/detikJatim)
Surabaya -

Hari Ibu tak harus selalu dirayakan dengan bunga atau seremoni tertentu. Sejumlah ibu di Surabaya memilih memperingati Hari Ibu dengan bekerja di Bank Sampah Prapen Sejahtera.

Bertempat di Balai RW 6, Prapen Panjang Jiwo, Surabaya ada sebanyak 17 orang ibu sibuk dengan peran masing-masing. Mulai dari memilah dan menimbang sampah, mencatat, hingga melayani nasabah yang datang silih berganti.

Biasanya, kegiatan rutin ini digelar setiap Selasa di pekan keempat tiap bulan. Tetapi khusus di Hari Ibu, jadwal dimajukan Hari Senin. Ada yang berbeda dari penampilan mereka, seluruh pengurus kompak mengenakan daster.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siti Mariam (49) selaku Ketua Bank Sampah Prapen Sejahtera menjelaskan pada Hari Ibu ini, daster yang mereka kenakan menjadi simbol dari kehebatan seorang ibu.

"Kami sepakat pakai daster yang mana baju 'kebesaran' emak-emak karena kita harus bangga. Di samping (melakukan) kegiatan rumah tangga, kami juga aktif berkegiatan untuk sosial dan lingkungan," ujar ibu yang akrab disapa Merry tersebut kepada detikJatim, Senin (22/12/2025).

ADVERTISEMENT

Sejak Bank Sampah Prapen Sejahtera berdiri, Merry menyebut antusiasme para ibu semakin terlihat. Mereka bahkan kerap berlomba-lomba mengumpulkan sampah yang masih bernilai jual, baik dari rumah maupun dari lingkungan sekitar.

Ibu-ibu di Bank Sampah Prapen Sejahtera merayakan Hari Ibu dengan memilah dan menimbang sampah.Ibu-ibu di Bank Sampah Prapen Sejahtera merayakan Hari Ibu dengan memilah dan menimbang sampah. (Foto: Anastasia Trifena/detikJatim)

"Kalau sekarang, ibu-ibu itu sudah cekatan, mbak. Kalau lihat botol atau sampah bekas langsung bilang, 'iki klumpukno, iki cuan cuan' (ini kumpulkan, bisa untung ini)," kata Merry sambil tertawa.

Persiapan dimulai pukul 08.30 WIB. Kegiatan pemilahan dan penimbangan sampah berlangsung hingga pukul 11.00 WIB tetapi tidak menutup kemungkinan bisa berlanjut lebih lama menyesuaikan jumlah nasabah yang datang menyetor sampah. Mulai dari botol plastik, kardus, hingga kaleng bekas.

Sebelum 'menjalankan' bank sampah, para ibu membagi Balai RW menjadi beberapa tempat. Beberapa di antaranya bagian untuk meja registrasi atau absen, tempat pemilahan sampah yang digelari tikar, dan tempat menimbang.

Tak hanya itu, ragam makanan, camilan, dan minuman juga disiapkan di meja belakang. Sajian itu dibawa secara swadaya oleh para ibu sebagai bagian dari kebersamaan di 'hari spesial' mereka.

Jenis sampah terberat adalah kardus yang bisa mencapai 12 kilogram dalam satu setoran. Saat menghadapi sampah berukuran besar dan berat itu para ibu tidak bekerja sendiri-sendiri. Mereka saling membantu mengangkat dan menata sampah agar bisa ditimbang bersama-sama. Semangat gotong royong ini terlihat jelas sepanjang kegiatan berlangsung.

Pada momen Hari Ibu ini, Merry menyampaikan pesan kepada para ibu agar terus berperan aktif menjaga kebersihan lingkungan.

"Untuk ibu-ibu, ayo tetap semangat menjalankan aktivitas dan mendukung kebersihan lingkungan. Lingkungan bersih, kita juga bisa dapat rupiah," tutupnya.




(auh/dpe)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads