Fakta Menarik Seputar Hari Ibu di Indonesia

Semua Bunda Dirayakan

Fakta Menarik Seputar Hari Ibu di Indonesia

Eka Fitria Lusiana - detikJatim
Senin, 22 Des 2025 07:20 WIB
Fakta Menarik Seputar Hari Ibu di Indonesia
Kartu Ucapan Hari Ibu Foto: Canva
Surabaya -

Peringatan Hari Ibu di Indonesia dirayakan setiap 22 Desember sebagai wujud ungkapan kasih sayang kepada sosok ibu. Di balik perayaannya, tersimpan sejarah panjang perjuangan perempuan Indonesia dalam memperjuangkan hak, peran, serta kesetaraan di ruang publik.

Berbeda dengan banyak negara lain, Hari Ibu di Indonesia berakar dari sejarah Kongres Perempuan Indonesia. Dari forum inilah semangat penghormatan terhadap perempuan dan ibu mulai tumbuh dan kemudian diperingati secara nasional.

Meski kongres perempuan telah berlangsung sejak era pergerakan nasional, peringatan Hari Ibu secara resmi baru ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 316. Peringatan ini tidak hanya bersifat simbolis, tetapi juga menjadi momen penting untuk mengenang jasa dan peran ibu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Berikut sejarah serta sejumlah fakta menarik seputar Hari Ibu di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengenal Sejarah Hari Ibu 22 Desember

Hari Ibu dilatarbelakangi oleh Kongres Perempuan Indonesia I yang digelar pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta. Kongres ini bertujuan mempererat hubungan antarorganisasi perempuan di Indonesia serta membahas berbagai isu terkait hak, kebutuhan, dan kemajuan perempuan.

Kongres Perempuan Indonesia 1938.Kongres Perempuan Indonesia 1938 Foto: Istimewa

Salah satu hasil penting kongres tersebut adalah terbentuknya organisasi federasi mandiri bernama Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI). Melalui perserikatan ini, terbangun semangat perjuangan perempuan bersama kaum laki-laki untuk meningkatkan derajat dan martabat bangsa Indonesia, sekaligus memperjuangkan kemajuan serta hak-hak perempuan.

ADVERTISEMENT

Pada 1929, organisasi ini mengalami perubahan nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Istri Indonesia (PPII). Selang dua bulan kemudian, digelar Kongres Pemuda II di Gedung Ndalem Joyodipuran milik Raden Tumenggung Joyodipuro. Kongres tersebut dihadiri 30 organisasi perempuan dari Jawa dan Sumatera dan menghasilkan dua putusan penting, yakni:

Munculnya gagasan membentuk organisasi persatuan bernama Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI).

Dihasilkannya tiga mosi terkait kemajuan perempuan, meliputi tuntutan penambahan sekolah dasar untuk perempuan, perbaikan aturan pernikahan, serta peningkatan dukungan bagi janda dan anak yatim.

Penetapan Hari Ibu pada 22 Desember baru diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada 1938. Penentuan tanggal tersebut disesuaikan dengan hari berdirinya PPI. Selain menetapkan Hari Ibu, kongres ketiga juga membahas tuntutan persamaan hak dan derajat antara perempuan dan laki-laki, Rancangan Undang-Undang Perkawinan modern yang disusun Mariah Ulfah, serta peringatan Hari Ibu yang pertama kali dirayakan secara meriah pada 1953.

Peringatan Hari Ibu kemudian disahkan secara resmi oleh pemerintah melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1969 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur, tertanggal 16 Desember 1969. Dalam keputusan tersebut ditegaskan bahwa 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu dan bukan hari libur nasional.

Fakta Menarik Seputar Hari Ibu

Hadiah Hari IbuIlustrasi hari ibu Foto: Getty Images/ChayTee

Peringatan Hari Ibu tidak hanya menjadi momen mengenang jasa seorang ibu, tetapi juga menyimpan sejumlah fakta menarik yang jarang diketahui. Berikut di antaranya:

1. Hanya di Indonesia Hari Ibu Diperingati 22 Desember

Hari Ibu di Indonesia diperingati setiap 22 Desember. Peringatan ini berawal dari Kongres Perempuan Indonesia 1928 dan diresmikan melalui Keputusan Presiden Nomor 316.

Sementara itu, di berbagai negara lain, Hari Ibu diperingati pada tanggal yang berbeda. Di Amerika Serikat, Mother's Day dirayakan pada Minggu kedua bulan Mei. Tradisi ini dipopulerkan oleh Anna Jarvis pada awal abad ke-20 dan ditetapkan sebagai hari libur nasional pada 1914.

Di Inggris, Hari Ibu diperingati pada Minggu keempat masa Prapaskah. Jepang juga merayakan Mother's Day pada Minggu kedua bulan Mei, dengan tradisi memberikan bunga anyelir merah sebagai simbol kasih sayang.

Adapun Mesir dan sejumlah negara Arab memperingati Hari Ibu setiap 21 Maret. Tradisi ini dimulai sejak 1956 sebagai bentuk penghormatan kepada ibu. Negara lain seperti Thailand, Argentina, Ethiopia, dan Prancis juga memiliki tradisi peringatan Hari Ibu masing-masing.

2. Hari Ibu Lahir dari Kongres Perempuan

Peringatan Hari Ibu bermula dari Kongres Perempuan Indonesia. Kongres pertama digelar pada 22-25 Desember 1928 di Gedung Mandala Bhakti Wanitatama, Jalan Adisucipto, Yogyakarta.

Kongres tersebut diikuti oleh 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Agenda pembahasan meliputi persatuan perempuan Nusantara, peran perempuan dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa, perbaikan gizi serta kesehatan ibu dan balita, hingga isu pernikahan usia dini.

Kongres lanjutan digelar pada Juli 1935 melalui Kongres Perempuan Indonesia II, yang menghasilkan pembentukan Badan Pemberantasan Buta Huruf (BPBH) serta penolakan terhadap perlakuan tidak adil terhadap buruh perempuan di perusahaan batik Lasem, Rembang.

Pada Kongres Perempuan Indonesia III, barulah peringatan Hari Ibu pada 22 Desember ditetapkan dan mulai diperingati secara luas oleh masyarakat.

3. Semula Hari Ibu Bersifat Seremonial

Pada awalnya, peringatan Hari Ibu hanya dirayakan melalui rapat dan pertemuan pejabat serta tokoh perempuan. Tujuannya adalah memperjuangkan nasib dan hak perempuan di Indonesia.

Seiring waktu, peringatan Hari Ibu tidak lagi bersifat seremonial semata. Kongres Perempuan Indonesia mengajak masyarakat untuk turut merayakannya dengan berbagai cara, seperti menghabiskan waktu bersama keluarga, memberikan hadiah, hingga menyampaikan ucapan kasih sayang. Selain itu, dilakukan pula kegiatan ziarah ke makam pahlawan perempuan dan ibu-ibu yang gugur dalam perjuangan kemerdekaan.

4. Dirayakan Sejak 1953

Perayaan Hari Ibu mulai dirayakan secara nasional sejak 1953 setelah Presiden Soekarno menetapkannya melalui Dekret Presiden Nomor 316. Penetapan ini bertujuan untuk merayakan semangat perjuangan perempuan Indonesia serta meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara.

Rekomendasi Kado Hari Ibu

Dalam menyambut Hari Ibu setiap 22 Desember, masyarakat Indonesia kerap menyiapkan hadiah sebagai bentuk apresiasi atas pengorbanan dan kasih sayang ibu. Berikut beberapa rekomendasi kado Hari Ibu yang dapat dipilih:

Ilustrasi kado Hari Ibu 2023.Ilustrasi kado Hari Ibu. Foto: Istimewa/ Unsplash.com
  • Peralatan kosmetik
  • Peralatan memasak
  • Aksesori fesyen
  • Tanaman hias atau pajangan
  • Hampers makanan
  • Perhiasan
  • Voucher perawatan atau treatment kecantikan

Artikel ini ditulis Eka Fitria Lusiana, peserta magang PRIMA Kemenag di detikcom.




(ihc/abq)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads