Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pasuruan mencatat, saat musim hujan frekuensi kejadian hewan liar masuk ke permukiman warga cenderung meningkat. Kondisi cuaca yang basah membuat hewan-hewan tersebut mencari tempat yang lebih aman dan tidak lembap.
Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Pasuruan, Bambang Margo Santoso, mengatakan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) rata-rata menangani hingga sepuluh kejadian evakuasi hewan setiap bulan. Jenis hewan yang paling sering dievakuasi adalah ular dan biawak.
"Ular dan biawak cenderung mencari tempat yang aman. Mereka tidak suka tempat basah, karena itu mereka bisa masuk ke permukiman," kata Bambang, Sabtu (20/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang menegaskan masyarakat tidak perlu panik menghadapi kondisi tersebut. Ia mengimbau warga untuk melakukan langkah pencegahan sederhana agar hewan tidak mudah masuk ke dalam rumah.
"Usai keluar atau masuk ke rumah, sebaiknya pagar dan pintu depan ditutup rapat supaya lebih aman," terang Bambang.
Berdasarkan data BPBD, sepanjang musim hujan Desember 2024 hingga Juli 2025 tercatat sebanyak 80 kejadian hewan masuk ke rumah warga. Puluhan kejadian tersebut didominasi oleh ular dan biawak.
"Selama November tahun ini, tercatat empat kejadian ular masuk rumah. Sementara kejadian biawak masuk rumah mencapai tujuh kali," pungkasnya.
(ihc/abq)











































