14 SPPG Bojonegoro Berhenti Salurkan MBG gegara Dana Belum Cair

14 SPPG Bojonegoro Berhenti Salurkan MBG gegara Dana Belum Cair

Ainur Rofiq - detikJatim
Kamis, 18 Des 2025 15:45 WIB
14 SPPG Bojonegoro Berhenti Salurkan MBG gegara Dana Belum Cair
Bupatin Setyo Wahono saat meninjau MBG di salah satu sekolah di Bojonegoro. (Foto: Istimewa)
Bojonegoro -

Sebanyak 14 SPPG di Bojonegoro yang menangani Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berhenti beroperasi sementara sejak awal Desember 2025. Ini berdampak pada setidaknya 42 ribu penerima manfaat yang tidak lagi mendapatkan MBG.

Para penerima manfaat yang terdampak ini rata-rata pelajar serta ibu hamil yang sebelumnya telah memperoleh layanan MBG sebagai bagian dari program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Berhenti sementara program MBG ini mulai 1 Desember 2025. Diduga kuat penyebab utama penghentian operasional kegiatan MBG ini karena belum cairnya dana operasional dapur yang disalurkan melalui Virtual Account (VA).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu sekolah terdampak penghentian distribusi MBG dirasakan langsung oleh salah satunya di SLB Negeri Sumbang. Kepala sekolah setempat, Muslihati, membenarkan bahwa penyaluran MBG di sekolahnya sudah tidak berjalan sejak awal bulan Desember.

"Per tanggal 1 Desember 2025 memang tidak ada penyaluran MBG di sekolah kami," ucap Muslihati.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan data hingga November 2025, tercatat sebanyak 97 siswa di SLB Negeri Sumbang terdaftar sebagai penerima manfaat Program MBG. Pihak SPPG yang menyuplai MBG di sekolah ini menyatakan akan memberikan informasi lanjutan dan kembali melanjutkan penyaluran program setelah dana operasional yang tertunda diterima pihak SPPG.

Data yang dihimpun menunjukkan, saat ini terdapat 14 SPPG di Kabupaten Bojonegoro yang menghentikan kegiatan operasional yang tersebar di sejumlah kecamatan, di antaranya Purwosari, Kedungadem, Baureno, Dander, Kepohbaru, Kasiman, Sumberrejo, Kapas, Ngasem, Ngambon, serta wilayah perkotaan Bojonegoro. Penghentian dilakukan secara bertahap sejak 1 hingga 15 Desember 2025.

Rata-rata setiap SPPG melayani sekitar 3.000 porsi makanan per hari bagi pelajar dan ibu hamil. Dengan terhentinya operasional 14 SPPG, total penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis yang terdampak diperkirakan mencapai sekitar 42 ribu orang.

Bahkan Koordinator Wilayah SPPG Kabupaten Bojonegoro, juga belum memberikan keterangan resmi terkait penghentian kegiatan operasional ini kepada media.

Sementara itu, adanya penghentian sementara operasional 14 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang selama ini menyalurkan ribuan porsi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi pelajar dan ibu hamil di Kabupaten Bojonegoro mendapat perhatian serius dari Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono.

Bupati Wahono mengaku telah mengirimkan surat resmi kepada Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai respons atas terhentinya operasional sejumlah SPPG di wilayahnya. Menurutnya, laporan terkait penghentian kegiatan SPPG tersebut telah diterima Pemerintah Kabupaten Bojonegoro sejak awal Desember 2025.

"Sampai dengan tanggal 15 kemarin kita sudah menerima laporan," ujar Wahono.

Bupati Wahono menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin mempersoalkan alasan di balik penghentian operasional SPPG tersebut. Namun, ia menyayangkan terhentinya distribusi Program MBG yang selama ini sangat dinantikan oleh para penerima manfaat, khususnya siswa sekolah dan ibu hamil di Bojonegoro.

"Kita telah mengirimkan surat ke Badan Gizi Nasional bahwa sejumlah SPPG di Kabupaten Bojonegoro kini tidak beroperasi," tambah Wahono.

Wahono berharap Program Makan Bergizi Gratis, yang menjadi salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto, dapat segera kembali berjalan normal di Bojonegoro. Menurutnya, program MBG ini memiliki peran penting dalam mendukung pemenuhan gizi bagi generasi muda dan kelompok rentan.

"Harapan kami kejadian seperti ini tidak terjadi lagi, sehingga anak-anak sekolah maupun ibu hamil sebagai penerima manfaat dapat kembali menerima program yang mulia ini," pungkas Wahono.

Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, 14 SPPG yang sementara menghentikan penyaluran MBG tersebut berhenti beroperasi karena dana Bantuan Pemerintah dari Badan Gizi Nasional belum dicairkan. Berikut daftar SPPG yang berhenti beroperasi.

1. SPPG Kendung, Dusun Kendung RT 05/RW 02, Kecamatan Kedungadem

2. SPPG Sumuragung, Dusun Grogolan RT 004/RW 001, Desa Sumuragung, Kecamatan Baureno

3. SPPG Mojoranu, Jalan Raya Dander, Desa Mojoranu RT 016/RW 005, Kecamatan Dander

4. SPPG Gajah Mitra Mandiri, RT 01/RW 07, Desa Gajah, Kecamatan Baureno

5. SPPG Brangkal 2 Mitra Mandiri, Jalan Raya Kepohbaru, Desa Brangkal, Kecamatan Kepohbaru

6. SPPG Cengkir Mitra Mandiri, Dusun Klampok, Desa Cengkir, Kecamatan Kepohbaru

7. SPPG Batokan Mitra Mandiri, Desa Batokan, Kecamatan Kasiman

8. SPPG Kepoh Mitra Mandiri, Jalan Semanding, Desa Kepoh, Kecamatan Kepohbaru

9. SPPG Pejambon Mitra Mandiri, Jalan Masjid RT 03/RW 01, Desa Pejambon, Kecamatan Sumberrejo

10. SPPG Karangpacar Mitra Mandiri, Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kelurahan Karangpacar, Kota Bojonegoro

11. SPPG Kapas Mitra Mandiri, Jalan Raya Stasiun Kapas, Desa Kapas, Kecamatan Kapas

12. SPPG Dukohkidul 1 Mitra Mandiri, Desa Dukohkidul, Kecamatan Ngasem

13. SPPG Ngambon Mitra Mandiri, Jalan Raya Tambakrejo-Ngambon, Desa Ngambon, Kecamatan Ngambon

14. SPPG Pelem Mitra Mandiri, Desa Pelem, Kecamatan Purwosari.




(auh/dpe)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads