Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama aktif turun langsung menemui masyarakat. Dalam sejumlah pertemuan bersama warga, relawan, hingga kader organisasi perempuan, muncul respons pujian yang kerap disampaikan warga saat berinteraksi langsung dengannya.
Respons tersebut muncul saat dialog berlangsung santai tanpa sekat. Banyak warga menilai penampilan cantik Ning Lia, sapaan akrabnya, saat bertemu langsung sesuai dengan yang selama ini mereka lihat saat pencalonan dirinya pada Pemilu lalu.
"Bener-bener seperti di foto cantiknya. Pas ketemu langsung, ya sama persis," ujar Roidatul, kader Fatayat NU Tuban, Rabu (17/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berlanjut ke pesisir Paciran, Lamongan, Lia juga berjumpa dengan kader Fatayat NU. Mereka menilai bahwa senator asal Jatim itu sangat dekat dengan masyarakat.
"Ning Lia menang di Lamongan, kami lihat langsung, beliau cantik dan ramahnya terasa," kata salah satu kader, Erna.
Pujian tersebut mencuat di tengah maraknya kinerja politisi yang hanya memanfaatkan citra, namun minim kontribusi terhadap masyarakat.
Dalam konteks tersebut, Lia menilai penilaian publik semestinya tidak berhenti pada aspek penampilan.
Ia menyebut sebutan cantik yang kerap dilekatkan kepadanya juga bisa dimaknai sebagai nilai kerja lewat taglinenya, bukan semata pujian fisik.
"Cantik bisa dimaknai sebagai Cerdas, Inovatif, dan Kreatif. Jadi bukan soal rupa, tapi cara berpikir dan bersikap dalam melayani masyarakat," ujar Lia.
Menurutnya, pemaknaan tersebut lahir dari diskusi bersama relawan dan pendukung agar perempuan di ruang publik dinilai berdasarkan kapasitas dan kontribusi.
"Awalnya mereka bilang, 'Ning Lia itu cantik', saya bilang jangan berhenti di situ, kasih makna. Jadilah Cerdas, Inovatif, Kreatif," ungkapnya.
Dalam berbagai agenda reses dan temu warga, Lia banyak menyerap aspirasi terkait isu-isu keseharian, mulai dari pemberdayaan ekonomi, pendidikan keagamaan, advokasi kesehatan, hingga layanan sosial. Dialog dilakukan secara terbuka dan dekat dengan masyarakat.
Ia menegaskan, kehadiran langsung ke masyarakat merupakan bagian dari tanggung jawab sebagai wakil daerah agar kebijakan yang diperjuangkan tetap berpijak pada kebutuhan riil warga.
"Bukan hanya agenda kerja, namun juga konsisten terhadap kebijakan yang berbasis kebutuhan lokal," pungkasnya.
(irb/hil)











































