Pantai Pasir Putih Tlangoh di pesisir utara Bangkalan perlahan berubah wajah. Warga Desa Tlangoh kini tak hanya menjaga garis pantai dari abrasi, tetapi juga mulai menata harapan baru melalui pengembangan wisata berbasis lingkungan.
Upaya itu dilakukan melalui penanaman struktur penahan abrasi bernama Hexa Reef, inovasi berbentuk heksagonal hasil kajian Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) bersama Teknik Kelautan ITS Surabaya. Struktur buatan ini dirancang untuk menahan laju abrasi pantai sekaligus memperbaiki ekosistem laut dengan menyediakan habitat baru bagi biota pesisir.
Pada tahun ini, penanaman kembali dilakukan dengan total 120 ton Hexa Reef. Sebelumnya, sebanyak 390 ton telah dipasang di sejumlah titik strategis Pantai Pasir Putih Tlangoh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Targetnya, struktur yang ditanam sepanjang empat kilometer ini mampu menahan abrasi pantai yang selama ini mencapai rata-rata tujuh meter per tahun.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).
"Penanaman hexa reef ini bukan hanya melindungi pantai dari abrasi, tetapi juga membangun ekosistem laut yang lebih sehat dan produktif," ujar Manager WMO Field, Nofrie Nianta Charitapermana, Senin (15/12/2025).
Nofrie menegaskan, kegiatan ini menjadi bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat pesisir di wilayah operasional.
"Kami berkomitmen untuk berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan pesisir dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan pemberdayaan," katanya.
Kegiatan penanaman Hexa Reef turut dihadiri perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangkalan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangkalan, Pemerintah Desa Tlangoh, serta Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tlangoh selaku mitra binaan.
Kepala Bagian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangkalan, Lailatun N, mengapresiasi upaya pelestarian lingkungan yang sejalan dengan pengembangan pariwisata berkelanjutan.
"Pantai Pasir Putih Tlangoh adalah salah satu destinasi unggulan di Bangkalan. Dukungan dari PHE WMO melalui program CSR-nya membuka peluang ekonomi baru bagi warga lokal sekaligus menjaga kelestarian alam pesisir," tutur Laila.
Sementara itu, Kepala Desa Tlangoh, Kudrotul Hidayat berharap kegiatan tersebut dapat berdampak langsung pada peningkatan kapasitas dan ekonomi warga.
"Selain pantai terlindungi dari abrasi, masyarakat juga mendapatkan lapangan kerja baru melalui kegiatan pengembangan wisata," katanya.
Saat ini, Pantai Pasir Putih Tlangoh memang tengah dikembangkan sebagai destinasi wisata unggulan di pesisir utara Bangkalan. Sejumlah sarana dan prasarana penunjang wisata mulai disiapkan guna memperkuat potensi ekonomi masyarakat melalui pariwisata berbasis lingkungan.
Nofrie menambahkan, pengembangan kawasan ini juga sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya terkait penanganan perubahan iklim, perlindungan ekosistem laut, serta penciptaan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.
(auh/hil)











































