Pemprov Jatim mengirimkan bantuan untuk korban banjir ke Sumatera-Aceh. Bantuan ini berasal dari kiriman warga Jawa Timur, Pemkab/Pemkot se-Jatim, dan dari Pemprov Jatim.
Sekdaprov Jatim Adhy Karyono mengatakan total ada 140 ton bantuan yang dikirim Pemprov Jatim ke sejumlah wilayah Sumatera-Aceh. Bantuan itu dari Pemprov Jatim, Pemkab/Pemkot hingga donasi masyarakat.
"Kita membuka donasi dari awal kemudian animo masyarakat Jatim luar biasa, dan kebutuhan di sana sangat besar dan kita perpanjang sampai tanggal 11 kemarin. Alhamdulillah perusahaan-perusahaan besar dan masyarakat turut ikut memberi bantuan," kata Adhy di Surabaya, Jumat (12/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi total barang yang sudah dikumpulkan jumlahnya lebih dari 140 ton, jumlah itu baik dari masyarakat dan ada yang dari Pemprov Jatim. Saat ini sudah terkirim lebih dari 100 ton ke Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh," tambahnya.
Adhy mengatakan bantuan-bantuan yang masih tersisa lebih dari 40 ton di Kantor BPBD Jatim mulai dikirimkan lebih spesifik ke tingkat kabupaten.
"Sekarang mulai spesifik karena Ibu Gubernur sudah turun ke lapangan dan melihat bahwa di Pidie jaya, Bireun, dan bertemu bupati-bupati bahwa Aceh Tamiang, Aceh Selatan itu sangat membutuhkan bantuan. Kemarin kita sudah mengirim Pidie Jaya dan Kabupaten Aceh Selatan yang masih agak berat sesuai permintaan bupatinya," jelasnya.
Selain bantuan sembako hingga peralatan sehari-hari, Adhy yang juga Kepala BPBD Jatim menyebut Pemprov telah mengirimkan 27 relawan Tagana dan 6 dokter spesialis ke Sumatera-Aceh.
"Jadi Tagana kita kirim 27 relawan. Ada yang di Aceh Tamiang, ada yang di Pidie Jaya. Dan ada permintaan dokter spesialis penyakit dalam kita kirim enam dengan obat-obatannya. Kami akan transparan dalam mengirim donasi masyatakat dan bisa dipertanggungjawabkan di lapangan dan tentunya bantuan itu bisa diterima dengan baik serta bermanfaat," bebernya.
"Kita juga telah alokasikan Bantuan Keuangan sebesar Rp 5 Miliar ke Sumatera Utara, Rp 2,5 Miliar ke Sumatera Barat, dan Rp 3 Miliar di Aceh itu sesuai SE Mendagri untuk bantuan keuangan," tambahnya.
Lebih lanjut Adhy mengatakan Pemprov Jatim juga menganggarkan untuk transportasi yang akan mengirim bantuan masyarakat ke Sumatera-Aceh.
"Kami menggunakan armada kargo baik yang dari Surabaya maupun dari Jakarta. Saat ini ada juga bantuan yang kami kirim melalui Pelni. Supaya barang-barang ini manfaat kami alokasikan anggaran untuj mengirimnya, yang penting masyarakat di sana tahu bahwa masyarakat Jatim peduli dsn Jatim membantu mereka sehingga nama warga Jatim juga dikenang oleh mereka bahwa kita persaudaraannya kuat," tandasnya.
Sementara Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto mengatakan bantuan yang dikirim Pemprov merupakan bantuan dari masyarakat dan dari Pemkab/Pemkot se Jatim termasuk dari Pemprov Jatim.
Soal viral baliho bantuan Gubernur Jatim di sosial media, Gatot menyebut beberapa baliho bantuan Gubernur Khofifah merupakan bantuan dari anggaran Pemprov Jatim.
"Bahwa Gubernur adalah simbol pemerintahan provinsi. Dan beberapa baliho yang terpasang di truk itu adalah bantuan yang dari Pemprov Jatim. Baliho itu merupakan inisiatif dari teman-teman BPBD, dan kami minta maaf jika tidak berkenan di masyarakat. Ke depan kami akan mengevaluasi," jelas Gatot.
"BPBD Jatim memastikan relawan selama belasan hari tidak berhenti menyiapkan bantaun ke Sumatera-Aceh, mohon upaya kemanusiaan ini jangan dipelintir ke hal-hal lain," tandasnya.
(auh/auh)











































