Cara Gubernur Khofifah Stabilkan Harga Bahan Pokok Jelang Nataru

Cara Gubernur Khofifah Stabilkan Harga Bahan Pokok Jelang Nataru

Faiq Azmi - detikJatim
Kamis, 11 Des 2025 12:16 WIB
Cara Gubernur Khofifah Stabilkan Harga Bahan Pokok Jelang Nataru
Gubernur Khofifah Indar Parawansa/Foto: Istimewa
Surabaya -

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan gelaran Pasar Murah terus digencarkan hingga akhir tahun dan dilanjutkan menjelang bulan Ramadan. Ini sebagai upaya menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

Kali ini, Khofifah menggelar Pasar Murah ke-286 di Balai Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo. Meski hujan deras mengguyur wilayah tersebut, antusiasme ratusan masyarakat tetap tinggi untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau dibanding harga pasar.

Khofifah menegaskan, keberadaan Pasar Murah bukan untuk menggantikan pasar tradisional, melainkan sebagai intervensi pemerintah agar masyarakat, khususnya keluarga berpenghasilan rendah, mendapat akses langsung terhadap bahan pokok dengan harga terjangkau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pasar Murah hadir bukan hanya untuk menjaga stok, tapi untuk memastikan harga tetap terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Kami ingin masyarakat tidak perlu khawatir, terutama menjelang Nataru," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Di Sawotratap, beras premium dijual Rp 14.000 per kilogram atau Rp 70.000 per sak, lebih rendah dari harga kabupaten Rp 15.000 per kilogram, dengan stok 500 kilogram. Selain itu tersedia 10 ton beras SPHP seharga Rp 11.000 per kilogram, jauh lebih murah dibanding harga pasar Rp 13.000 per kilogram.

Komoditas lain yang dijual lebih terjangkau meliputi gula pasir Rp 14.000 per kilogram, Minyakita Rp13.000 per liter, telur ayam ras Rp 22.000 per pack, bawang merah Rp 7.000 per 250 gram, bawang putih Rp 6.000 per 250 gram, tepung terigu Rp 10.000 per kilogram, serta daging ayam ras Rp 30.000 per pack dan Rp 15.000 per setengah pack, semuanya tersedia dengan stok mencukupi.

Selain stabilisasi harga, program ini juga menyisipkan intervensi gizi bagi ibu hamil dan anak-anak melalui pembagian telur gratis sebagai bentuk dukungan nyata pengendalian stunting di Jawa Timur.

Sebagai bentuk perhatian kepada kelompok rentan, Khofifah turut membagikan beras gratis 5 kilogram kepada lansia berusia 60 tahun ke atas yang hadir di lokasi.

"Kami ingin para lansia jelang Nataru menjalani hidup dengan tenang, tanpa khawatir kekurangan kebutuhan pokok. Ini wujud kepedulian langsung pemerintah kepada kelompok rentan," tuturnya.

Kolaborasi erat antara Pemprov Jatim, pemerintah kabupaten/kota, BUMD, distributor, dan mitra penyedia pangan memastikan Pasar Murah berjalan lancar, stok terjaga, dan harga tetap stabil. Sinergi ini disebut sebagai kunci menjaga daya beli masyarakat di tengah tekanan kebutuhan akhir tahun.

"Antusiasme warga meski hujan deras menunjukkan masyarakat percaya pada program ini. Mereka tahu Pemprov Jatim hadir langsung untuk memastikan kebutuhan pokok tetap terjangkau," ungkap Khofifah.

Dengan total 286 kali pelaksanaan sepanjang tahun 2025, Pasar Murah menjadi strategi besar Jawa Timur dalam memastikan stabilitas harga dan memberikan ruang yang lebih lega bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka.

Khofifah menegaskan pasar murah akan terus diperkuat dan diperluas, terutama jelang akhir tahun, sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat di seluruh Jawa Timur. Bahkan, sudah direncanakan dalam APBD 2026, bahwa Program Pasar Murah akan terus berlanjut hingga tahun depan.




(auh/hil)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads