Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) sukses menyelenggarakan East Java Halal Industry Festival 2025. Acara ini merupakan sebuah perhelatan besar yang menjadi ajang penguatan ekosistem industri halal serta ruang kolaborasi lintas sektor menuju Jatim sebagai pusat industri halal nasional.
Kegiatan berlangsung di Hotel Novotel Samator Surabaya dan diikuti oleh sedikitnya 270 peserta dari berbagai lembaga strategis, pelaku usaha, serta institusi pemerintahan.
Acara pembukaan dimulai pukul 15.25 WIB dengan kehadiran Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang disambut lantunan hadrah, dilanjutkan dengan pemberian santunan anak yatim. Setelah pembacaan ayat suci Al-Qur'an dan do'a, Kepala Disperindag Jatim menyampaikan laporan kegiatan serta menyerahkan Trophy Kompetisi Halal Content Creator kepada tiga kreator terpilih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah kemudian memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah dan industri yang berkomitmen dalam penguatan ekosistem halal. Penghargaan diberikan kepada Kota Madiun, Kabupaten Sampang dan Kota Malang sebagai Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Program Halal Terbaik.
Sedangkan penghargaan untuk Industri dengan Ekosistem Halal Terbaik kategori industri besar diberikan kepada PT Charoen Pokphand Indonesia-Plant Ngoro, PT Sekar Laut Tbk, dan PT Satoria Agro Industri.
"Untuk kategori industri kecil diberikan kepada CV Wahana Sejahtera Foods, Tunik Putri dan CV Kudatama Mas," kata Khofifah, dalam keterangan tertulis, Selasa (9/12/2025).
Selain itu, Khofifah juga menyerahkan sertifikat halal kepada lima IKM penerima fasilitasi sertifikasi 2025 dan sertifikat Penyelia Halal Berbasis Standar Komptensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) kepada lima peserta pelatihan yang telah memenuhi kompetensi.
Di akhir, Khofifah berpesan kepada peraih penghargaan untuk menguatkan industri halal termasuk IKM. Tujuannya agar bisa menjadi bagian dari kekuatan ekosistem, ekonomi, dan industri halal di Indonesia, khususnya Jatim.
Khofifah juga melepas ekspor halal ditandai dengan pemecahan kendi. Ada total tiga truk yang diberangkatkan yaitu pola snak sejumlah 39 ton atau senilai Rp 3,3 miliar menuju Singapura.
"Kemudian tapioca fiber sejumlah 25 ton atau senilai Rp 1,056 miliar dengan tujuan USA (Amerika Serikat). Terakhir, no brand butter cookies 400 gram sejumlah 21,6 ton atau senilai Rp 1,327 miliar ke Korea Selatan," kata Khofifah.
Seusai pembukaan, Khofifah meninjau 24 tenant yang menampilkan produk halal unggulan daerah, mulai dari makanan, minuman, frozen food, kosmetik, batik, hingga perbankan syariah.
Tenant berasal dari IKM dan industri besar seperti PT Santos Jaya Abadi, PT Sekar Laut Tbk, PT Asia Prima Konjac, Vitapharm, hingga IKM binaan Disperindag Jatim seperti ManganoRwek, Koper Tastecation, dan Batik Shalempang.
Pelepasan ekspor ini menjadi bukti konkret produk halal Jatim telah diterima pasar global dan siap bersaing dalam perdagangan internasional.
East Java Halal Festival juga menghadirkan talkshow bertema 'Penguatan Pasar Produk Halal dalam Mendukung Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara'. Tiga narasumber hadir memaparkan kebijakan, peluang, dan tantangan pengembangan industri halal.
Paparan dari Pusat Industri Halal Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin) menyoroti urgensi penguatan industri halal nasional, termasuk potensi pasar global yang mencapai US$ 2,43 triliun.
Sementara Bank Indonesia (BI) Jatim menguraikan perkembangan ekonomi syariah serta strategi daerah memperkuat rantai nilai halal melalui sertifikasi, peningkatan literasi, dan pembiayaan syariah.
Disperindag Jatim kemudian menutup sesi dengan pemaparan strategi memperkuat Industri Kecil Menengah (IKM) halal, peluang ekspor halal, hingga rencana pengembangan Kawasan Industri Halal Safe n Lock menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Halal.
East Java Halal Industry Festival 2025 ditutup pukul 17.30 WIB. Melalui penyelenggaraan ini, Pemprov Jatim menegaskan upayanya dalam memperkuat industri halal yang berdaya saing tinggi, memperluas pasar internasional, serta mempercepat pembangunan Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara dan pusat industri halal nasional.
Sebagai informasi, acara ini melibatkan instansi pusat dan daerah yaitu Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Pusat Industri Halal Kemenperin, instansi/lembaga stakehoder industri halal di Jatim, 5 perangkat daerah Pemprov Jatim, 38 dinas perindustrian kabupaten/kota, Manajemen Eksekutif Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), Lembaga Pemeriksa Halal, perguruan tinggi, RPH, Komite Fatwa, serta pimpinan lembaga perbankan dan dunia usaha.
(anl/ega)










































