Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, BPBD Jawa Timur mengimbau para pemudik dan wisatawan untuk ekstra hati-hati saat melintas di wilayah rawan bencana. Hujan lebat dalam beberapa hari terakhir memicu banjir di Kota Malang serta longsor di Kabupaten Pasuruan, membuat sebagian masyarakat waswas bepergian.
Kepala BPBD Jatim Gatot Subroto mengingatkan pemudik untuk terus mengikuti perkembangan cuaca dan kondisi jalur yang dilalui.
"Terus mengikuti perkembangan kondisi cuaca selama di perjalanan," kata Gatot, kepada detikJatim, Rabu (10/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gatot juga menyarankan untuk melengkapi diri dengan atribut keamanan, seperti jas hujan, sepatu boots, senter, serta alat pelindung lainnya selama perjalanan. Lebih lanjut, pihaknya juga menganjurkan para pemudik menggunakan aplikasi inarisk milik BNBP.
"Gunakan aplikasi inarisk milik BNBP untuk mengenali ancaman bencana di tiap wilayah yang dilalui," tegasnya.
Tak sampai di situ, Gatot juga mewanti-wanti kepada masyarakat yang akan mengunjungi destinasi wisata untuk memilih lokasi yang memiliki Sarana dan prasarana (Sarpras) kedaruratan.
"Dalam memilih tempat wisata perlu melihat kesiapan tempat wisata tersebut, seperti tim penyelamatnya ada gak, apa punya prosedur penanganan darurat, kesiapan sarpras kedaruraratnnya ada apa nggak," imbuh Gatot.
Pihaknya turut mengingatkan para pemudik untuk menyiapkan nomor telepon BPBD dari tiap wilayah yang dilalui. Hal ini sebagai bentuk antisipasi.
"Siapkan dan cek no telpon BPBD tiap wilayah yg dilalui dan dikunjungi guna mengantisipasi kondisi darurat," pungkasnya.
Beberapa daerah rawan banjir di antaranya: Mojokerto, Jombang, Pasuruan, Probolinggo, Lamongan, dan Gresik. Terdapat pula tiga daerah lain yang berpotensi longsor meliputi Batu, Malang, Trenggalek.
(auh/abq)











































