Pemkot Kediri salurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi fakir miskin sebagai upaya memperkuat ketahanan ekonomi keluarga rentan. Program yang berlangsung Selasa (9/12) hingga 14 Desember mendatang itu menjadi salah satu upaya Pemkot Kediri memenuhi kebutuhan dasar masyarakat rentan.
Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati menegaskan bahwa BLT ini adalah komitmen Pemkot Kediri dalam menjaga stabilitas ekonomi keluarga rentan. Ia meminta agar bantuan yang diterima dapat benar-benar dimanfaatkan secara bijak.
"Bantuan ini bisa digunakan dengan sebaik-baiknya. Ini bentuk komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memenuhi kebutuhan warga Kota Kediri," kata Mbak Wali Vinanda Prameswati, Selasa (9/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total penerima manfaat BLT tahun ini mencapai ribuan orang. Data Dinsos Kota Kediri merinci jumlah penerima anak yatim 1.291 orang, lansia 491 orang, Orang Dengan Kedisabilitasan Berat (ODKB) 55 orang.
Nilai bantuan diberikan secara tunai per individu dengan besaran yang telah ditetapkan, yakni Rp1.200.000 untuk fakir miskin, Rp600.000 untuk anak yatim, Rp1.200.000 untuk lansia, dan Rp6.000.000 untuk ODKB.
Kepala Dinas Sosial Kota Kediri, Imam Muttaqin, menjelaskan bahwa penetapan penerima telah melalui verifikasi dan validasi ketat sesuai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). BLT juga turut menyasar buruh rokok yang bekerja di luar daerah, selama mereka ber-KTP Kota Kediri.
"Harapannya bantuan ini bisa membantu meningkatkan perekonomian keluarga," jelas Vinanda.
Penyaluran dilakukan melalui perbankan maupun langsung di kantor Dinas Sosial, tergantung kategori penerima. Total anggaran yang dikucurkan Pemkot Kediri untuk program BLT Desember ini mencapai sekitar Rp8 miliar dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
Pemerintah berharap bantuan itu bisa menjadi penguat bagi keluarga rentan agar tetap mampu memenuhi kebutuhan pokok di tengah tantangan ekonomi.
(auh/dpe)











































