Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengapresiasi penerbangan dari Jember ke Denpasar, Bali. Menurut Emil, penerbangan itu berpotensi meningkatkan perekonomian Jawa Timur.
"Alhamdulillah kami sempat berbincang dengan anggota DPR RI dari dapil tersebut yakni Mas Bambang Hariyadi, sudah lebih setengah tahun lalu. Beliau menyampaikan dan menanyakan ke warga ternyata banyak warga Jember yang kerja, kemudian berdagang di sana, sehingga konektivitas Jember-Bali adalah konektivitas mempererat perekonomian Jawa Timur-Bali," kata Emil di Surabaya, Rabu (10/12/2025).
Menurut Emil, semakin banyak rute penerbangan di Jember, bisa memperkuat perekonomian kawasan Tapal Kuda. Apalagi, Jember memiliki jumlah penduduk banyak dan potensi wisata alam yang indah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mudah-mudahan ini hubungan simbiosis mutualisme antara Jember dan Bali saling menguntungkan dan mengokohkan Jember sebagai pusat perekonomian di Tapal Kuda," jelasnya.
Mantan Bupati Trenggalek ini berharap, penerbangan Jember ke Denpasar ataupun juga ke Jakarta semakin diminati masyarakat. Ke depan, ia yakin frekuensi penerbangan akan terus bertambah seiring dengan tingginya minat masyarakat.
"Kemarin lalu sudah penerbangan perdana Jember ke Bali. Seminggu masih beberapa kali, sama kayak Kediri-Jakarta ini masih merintis. Tapi mudah-mudahan ini berkelanjutan dan masyarakat semakin meminati dan bisa ditingkatkan frekuensinya," tandasnya.
Sebelumnya diketahui, penerbangan Perdana rute Jember-Bali, Bali-Jember telah launching Jumat (5/12/2025) di Bandara Notohadinegoro, Kabupaten Jember.
Penerbangan rute Jember-Bali ini menggunakan maskapai Wings Air dengan pesawat ATR 72 500/600. Dengan di-launching-nya penerbangan rute Jember-Bali ini, maka dengan resmi Jember memiliki 2 rute penerbangan yang menghubungkan Jember dengan pintu dunia ke Indonesia yakni Jakarta dan Bali.
Penerbangan ini merupakan inisiatif dari Bupati Gus Fawait dengan support dari sejumlah pihak. Gus Fawait berkomitmen meningkatkan perekonomian Jember salah satunya dengan menghidupkan kembali bandara Jember.
"Jember belum pernah terhubung dengan Jakarta, Jember belum pernah terhubung dengan Bali dan hari ini, dengan usaha kita bersama, dengan tekad kita bersama, akhirnya Jember bisa terhubung dengan Jakarta dan Bali. Mudah-mudahan ini menjadi ikhtiar yang bermanfaat untuk kemajuan Jember," ujar Gus Fawait.
Berkat lobi Pemerintah Kabupaten Jember kepada Pemerintah Pusat, kini Jember berhasil menembus akses penerbangan langsung ke Bandara Halim Perdana Kusuma di Jakarta dan Bandara Ngurah Rai di Bali, yang keduanya dikenal sebagai bandara tersibuk di Indonesia. Jember sangat beruntung memiliki penerbangan rute Jember-Bali karena pulau Bali salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di sektor wisatanya.
"Penerbangan perdana ke bali ini adalah momentum bangkitnya Jember sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah Tapal Kuda dan di wilayah Jawa Timur," tutur Gus Fawait.
Terakhir, Gus Fawait menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Jember, Pemerintah Pusat, DPR RI dan Lion Group karena sudah memperjuangkan penerbangan yang hari ini menghubungkan Jember dan Bali.
"Semoga dengan lahirnya penerbangan yang ada di Bandara Notohadinegoro Jember dapat menarik banya investor yang ada di Indonesia maupun luar negeri," ujar Gus Fawait.
(faa/hil)











































