Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) terus memperkuat pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi sebagai strategi meningkatkan kualitas SDM industri sekaligus mempercepat hilirisasi.
Kadisperindag Jatim, Iwan mengatakan pihaknya sebagai bagian dari Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV) Jawa Timur aktif menjalankan program strategis seperti pemetaan kompetensi lulusan SMK, sosialisasi Super Tax Deduction Vokasi bagi industri, FGD Pengembangan Vokasi pada Industri Unggulan Jawa Timur.
"Kemudian ada FGD Penyusunan Program Pelatihan Vokasi dan Penilaian Kinerja Vokasi di Industri, analisis kesenjangan kompetensi digital antara Industri dan sekolah, serta penyusunan program pelatihan digitalisasi industri berbasis kecerdasan buatan bagi guru SMK," kata Iwan di Surabaya, Senin (8/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seluruh upaya ini, lanjut Iwan menjadi implementasi Perpres 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi yang menekankan peningkatan akses, mutu, dan relevansi penyelenggaraan vokasi.
"Penguatan vokasi juga diperkuat melalui kegiatan Sosialisasi dan Kolaborasi Industri Hilirisasi Riset 2025 yang digelar pada November lalu di Kantor Kadin Jawa Timur. Kegiatan ini merupakan kolaborasi Disperindag Jawa Timur, Kadin Institute Jawa Timur, dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)," jelasnya.
"Melalui forum ini, pelaku industri, akademisi, dan lembaga riset dipertemukan untuk mendorong pemanfaatan hasil riset terapan dan inovasi teknologi yang dapat menjawab kebutuhan sektor industri," tambahnya.
Iwan menyatakan model kolaborasi pemerintahan-industri-akademisi (triple helix) menjadi kunci dalam memperkuat ekosistem hilirisasi.
"Riset terapan hanya akan berdampak jika industri memanfaatkannya. Kolaborasi ini memastikan bahwa inovasi benar-benar masuk ke lini produksi dan mendukung transformasi industri Jawa Timur," tegasnya.
Dengan fondasi ekonomi yang kuat dan pertumbuhan industri yang stabil, Jawa Timur menargetkan diri menjadi Gerbang Baru Nusantara. Penguatan vokasi, penyelarasan kompetensi dengan kebutuhan industri, serta hilirisasi berbasis riset menjadi instrumen strategis dalam mencetak SDM unggul yang mampu meningkatkan daya saing provinsi secara berkelanjutan.
(akd/ega)










































