Abdulrachman Saleh, Bandara yang Jadi Nadi Penghubung Malang Raya

Abdulrachman Saleh, Bandara yang Jadi Nadi Penghubung Malang Raya

Eka Fitria Lusiana - detikJatim
Minggu, 07 Des 2025 15:30 WIB
Abdulrachman Saleh, Bandara yang Jadi Nadi Penghubung Malang Raya
Bandara Abdulrachman Saleh Foto: Muhammad Aminudin/detikcom
Malang -

Bandara Abdulrachman Saleh di Kabupaten Malang merupakan salah satu akses udara utama menuju kawasan Malang Raya. Berjarak sekitar 17 kilometer dari pusat Kota Malang, bandara ini menjadi pintu masuk penting bagi wisatawan, pebisnis, dan penduduk yang beraktivitas keluar-masuk wilayah Malang. Selain menghubungkan Malang dengan sejumlah kota besar, keberadaan bandara ini juga ikut memperkuat pertumbuhan sektor pariwisata maupun perekonomian daerah.

Dalam beberapa tahun terakhir, Bandara Abdulrachman Saleh terus berbenah. Meski skalanya belum sebesar bandara besar lain di Jawa Timur, perannya tetap strategis karena mampu menunjang mobilitas warga Malang Raya ke berbagai daerah di Indonesia hingga mancanegara. Peningkatan fasilitas, kapasitas layanan, serta perluasan rute penerbangan membuat bandara ini semakin relevan di tengah meningkatnya kebutuhan transportasi udara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Bandara Abdulrachman Saleh

Bandara Udara Abdulrachman Saleh merupakan salah satu peninggalan penting masa kolonial. Pembangunannya dimulai pada 1937 hingga awal 1940-an oleh pemerintah Belanda, bersamaan dengan pembangunan pangkalan udara lain seperti Lanud Maospati di Madiun, Lanud Panasaran di Solo, serta Lanud Maguwo di Yogyakarta.

Lokasi bandara ini dipilih karena strategis. Berada di kawasan berkabut, bandara ini tidak mudah terlihat dari udara, sehingga aman dari pengintaian pesawat musuh. Belanda bahkan membangun landasan pacu yang panjang untuk mendukung operasi pesawat-pesawat besar seperti bomber, Glynmartin, Fokker, hingga Jagers.

ADVERTISEMENT
Bandara Abdulrachman Saleh tutup akibat erupsi Gunung RaungBandara Abdulrachman Saleh Foto: Muhammad Aminudin/detikcom

Pada mulanya bandara ini bernama Lanud Bugis. Namun pada peringatan HUT ke-7 Republik Indonesia, Kepala Staf Angkatan Udara Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma menetapkan perubahan nama sejumlah pangkalan udara melalui SK Nomor 76/48/Pen.2/KS/52 pada 17 Agustus 1952. Sejak saat itu, namanya resmi berubah menjadi Bandara Abdulrachman Saleh, diambil dari tokoh AURI Prof. Dr. Abdulrachman Saleh-pahlawan nasional yang berjasa besar dalam pengembangan Angkatan Udara dan perjuangan bangsa.

Bandara ini dibangun dengan biaya lebih dari Rp 139 miliar. Terletak di lembah Bromo dan dikelilingi deretan gunung seperti Gunung Semeru, Arjuno, Kawi, dan Panderman, bandara ini berada di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Hingga kini, Bandara Udara Abdulrachman Saleh masih beroperasi aktif melayani perjalanan udara dari dan menuju Malang.

Fasilitas di Bandara Abdulrachman Saleh

Sebagai bandara yang terus berkembang, Abdulrachman Saleh menyediakan berbagai fasilitas untuk menunjang kenyamanan penumpang. Beberapa fasilitas umum yang tersedia meliputi:

Bandara Abdulrachman Saleh MalangRuang tunggu di Bandara Abdulrachman Saleh Malang Foto: Muhammad Aminudin
  • Ruang check-in penumpang yang cukup luas.
  • Ruang tunggu lantai dua dengan fasilitas memadai seperti mushola, lounge, dan toilet.
  • ATM center, restoran, serta area ibadah yang mudah dijangkau.
  • Area parkir luas yang mampu menampung kendaraan roda dua dan roda empat.
  • Mesin x-ray yang digunakan untuk memindai barang bawaan penumpang demi menjaga keamanan penerbangan.
Bandara Abdulrachman Saleh MalangAntrian penumpang yang hendak checkin ke Bandara Abdulrachman Saleh Malang Foto: Muhammad Aminudin

Dalam beberapa tahun terakhir, kapasitas penumpang juga terus ditingkatkan. Hal ini membuat jumlah penumpang yang dilayani setiap tahun mengalami kenaikan signifikan seiring meningkatnya minat wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang, Batu, maupun Kabupaten Malang.

Rute Penerbangan Populer Bandara Abdulrachman Saleh

Bandara ini melayani berbagai rute penerbangan domestik, antara lain:

  • Malang - Jakarta
  • Malang - Medan
  • Malang - Bali
  • Malang - Bandar Lampung
  • Malang - Padang
  • Malang - Pekanbaru
  • Malang - Palembang
  • Malang - Lombok
  • Malang - Labuan Bajo
Suasana di Bandara Abdulrachman Saleh usai penutupan imbas abu vulkanik Semeru.Suasana di Bandara Abdulrachman Saleh Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)

Selain rute dalam negeri, Bandara Abdulrachman Saleh juga tercatat melayani sejumlah rute internasional populer, seperti:

  • Malang - Singapura
  • Malang - Casablanca
  • Malang - Doha
  • Malang - Jeddah
  • Malang - Taipei
  • Malang - London
  • Malang - Munich

Keberagaman rute ini membuat Bandara Abdulrachman Saleh menjadi alternatif perjalanan udara yang cukup lengkap di Jawa Timur bagian selatan.

Rekomendasi Hotel Terdekat Bandara Abdulrachman Saleh Malang

Bagi penumpang yang membutuhkan tempat istirahat dekat bandara, berikut beberapa pilihan hotel yang lokasinya strategis dan mudah dijangkau:

1. Omah Joglo Bugis

  • Jarak: Β±3,86 km dari bandara
  • Tarif: mulai Rp 289.176 per malam

Dikenal dengan harga terjangkau dan suasana tenang.

2. RedDoorz Plus near Malang Airport

  • Jarak: Β±4,31 km

Cocok untuk perjalanan singkat dan kebutuhan transit dengan harga kompetitif.

3. Se.Nandung Living & Space

  • Jarak: Β±2,63 km

Fasilitas lengkap dengan harga mulai Rp 439.642 per malam, cocok untuk wisatawan yang ingin kenyamanan lebih.

Bandara Abdulrachman Saleh terus bertransformasi menjadi bandara yang ramah penumpang dan mendukung perkembangan Malang Raya sebagai destinasi wisata dan pusat pertumbuhan ekonomi. Dengan sejarah panjang, fasilitas yang semakin lengkap, serta perluasan rute penerbangan, bandara ini tetap menjadi infrastruktur strategis yang penting bagi mobilitas masyarakat.

Artikel ini ditulis Eka Fitria Lusiana, peserta magang PRIMA Kemenag di detikcom.




(ihc/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads