Polisi bakal menyelidiki kasus perundungan yang terjadi di Pondok Pesantren di kawasan Kecamatan Wringinanom, Gresik. Itu setelah polisi menyelamatkan seorang anak berinsial MR (14) warga Kecamatan Tarik, Sidoarjo di Jalan Tol Surabaya-Mojokerto.
Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Arya Widjaya mengatakan dari informasi yang ia peroleh, MR menjadi korban perundungan di sebuah pondok pesantren. Hal itulah yang membuat korban kabur dari pondok hingga berjalan kaki melintasi jalan tol.
"Korban ini nekat menempuh jalur berbahaya di tepi jalan tol karena kabur usai mendapat perundungan di tempatnya belajar (Pondok Pesantren)," kata Arya, Jumat (5/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, lanjut Arya, pihaknya akan melakukan penyelidikan kasus perundungan tersebut. Pihaknya juga akan meminta keterangan dari berbagai pihak.
"Kita akan selidiki, kita akan mengumpulkan keterangan terlebih dahulu," lanjut Arya.
Arya menambahkan kejadian ini menjadi contoh nyata pentingnya kepekaan sosial dan respons cepat masyarakat. Ia mengimbau agar lingkungan pendidikan memastikan kenyamanan dan keamanan para santri.
"Serta orang tua aktif memperhatikan kondisi emosional anak. Jika ada yang terlihat tidak biasa pada anak, kita orang tua harus menjadi teman cerita bagi anak-anak kita," pungkas Arya.
Sebelumnya, seorang anak berusia 14 tahun diselamatkan polisi bersama warga saat berjalan kaki sendirian di Tol Surabaya-Mojokerto. Kepada polisi, bocah berinisial MR warga Kalimati, Sidoarjo itu kabur dari pondoknya usai mendapat perundungan.
Informasi yang dihimpun, MR merupakan santri yang menimba ilmu di sebuah pondok pesantren kawasan Wringinanom, Gresik. Karena tak kuat menahan perundungan yang dilakukan teman sebayanya ia pun kabur dan menuju pulang.
Karena tak tak tahu jalan arah pulang, MR pun nekat berjalan kaki menuju Kalimati, Sidoarjo melewati Jalan Tol Surabaya-Mojokerto. Hingha sekitar pukul 13.00 WIB, pasangan suami istri (pasutri) melintas dan melihatnya berjalan menepi sembari sesekali menengok arah kendaraan melaju.
Menyadari bahaya besar yang mengintai, keduanya menghentikan kendaraan dan segera mengajak bocah tersebut ke Pos Polisi Legundi, Driyorejo.
"Jadi anak ini saat ditanya anggota mengaku kabur dari sebuah pondok pesantren tempatnya mondok di kawasan Wringinanom," kata Kapolsek Driyorejo, Kompol Musihram, Jumat (5/12/2025).
Musihram menambahkan MR tidak betah karena kerap menjadi korban perundungan teman sebaya. Tanpa arah jelas, ia memilih berjalan kaki menuju rumah melalui jalur tol.
"Tentu ini sangat membahayakan bagi anak tersebut. Untuk itu, anggota piket pos Legundi, mengambil langkah cepat. Selain memastikan keamanan, ia juga memperhatikan kondisi psikologis sang anak," tambahnya.
(auh/abq)











































