Kementerian Luar Negeri RI melalui Tim Family Engagement Direktorat Perlindungan WNI mendatangi keluarga Dina Martiana (36), pekerja migran asal Desa Tajug, Kecamatan Siman, Ponorogo, yang menjadi korban tewas dalam kebakaran Apartemen Wang Fuk Court di Hong Kong.
Perwakilan tim, Reza Darmawan mengatakan, kunjungan tersebut dilakukan untuk memberikan dukungan langsung kepada keluarga sekaligus mengurus berbagai dokumen yang diperlukan terkait pemulangan jenazah.
"Kami dari Kemenlu, tim family engagement Direktorat Perlindungan PMI, dikirim untuk berkunjung kepada keluarga korban kebakaran di KJRI Hong Kong. Tujuan kami untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, kepada suami dan anak-anak," ujar Reza saat ditemui di Ponorogo, Kamis (4/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reza menjelaskan, tim juga mengumpulkan dokumen pendukung untuk proses penanganan jenazah, termasuk hak-hak finansial almarhumah yang masih harus diselesaikan.
"Pemulangan jenazah, pengurusan, dan penyelesaian hak-hak finansial yang belum dibayarkan oleh agensi maupun majikan masih dalam proses. Misalnya asuransi dan kompensasi dari Pemerintah Hong Kong," jelasnya.
Foto bersama Perwakilan Tim Family Engagement Direktorat Perlindungan WNI, Kementerian Luar Negeri dengan keluarga PMI yang tewas di Hongkong Foto: Charolin Pebrianti/ detikjatim |
Namun ia menegaskan bahwa kepastian jadwal pemulangan jenazah belum dapat dipastikan.
"Untuk kepulangan belum tahu kapan estimasinya. Masih ada proses dari KJRI Hong Kong, rumah sakit, dan kepolisian Hong Kong," lanjutnya.
Menurut Reza, pihaknya telah menerima dokumen administratif kematian dari otoritas Hong Kong. Meski demikian, ia belum bisa menyebut kapan jenazah dapat dibawa pulang.
"Kami belum bisa menyampaikan paling cepat kapan. Nanti khawatir saya meleset. Jadi belum kami tentukan kapan," ujarnya.
Reza memastikan pemerintah terus memantau perkembangan kasus tersebut.
"Kami terus mengawal dan mendampingi proses penanganan jenazah dari sana sampai pulang ke Ponorogo," tegasnya.
Ia juga menyebutkan sejumlah pihak yang turut membantu proses pemulangan.
"Ada bantuan dari Polsek, camat, semuanya ikut mengawal pemulangan. Dari KJRI juga terus menghubungi keluarga," katanya.
Selain itu, Reza menyampaikan bahwa proses identifikasi korban lainnya masih berlangsung.
"Ada 100 PMI di wilayah tersebut. Yang sudah teridentifikasi ada 9, tersebar di Malang, Indramayu, Cilacap. Ada 9 atau 10 yang belum dapat diidentifikasi," ujarnya.
Sebelumnya, Dina Martiana dipastikan menjadi salah satu korban tewas setelah pihak Hong Kong mencocokkan identitas melalui dokumen milik almarhumah. Jenazah Dina rencananya akan dimakamkan di pemakaman Sukun, Desa Tajug.
Keluarga kini masih menunggu informasi lanjutan mengenai jadwal pemulangan jenazah dari Kemenlu dan KJRI Hong Kong.
(ihc/hil)












































