Sebuah video menunjukkan lautan yang penuh dengan busa berwarna putih di sekitar Jembatan Suramadu. Video tersebut viral di media sosial dinarasikan berkaitan dengan pencemaran lingkungan yang bersumber dari limbah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya Dedik Irianto mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pengecekan di lokasi tempat video viral itu diambil. Biasanya, fenomena busa muncul karena limbah sabun rumah tangga.
"Jadi kalau fenomena busa biasanya itu limbah cair domestik kita. Kan, banyak yang belum dikelola. Jadi contoh hasil orang nyuci, orang mandi, sabunnya, bilasan air sabunnya itu kan langsung ke sungai," kata Dedik dikonfirmasi detikJatim melalui telepon, Kamis (4/12/2025).
Dedik mengatakan, busa tersebut bisa sampai ke laut karena terkena pompa air. Ketika pompa air dinyalakan, maka sisa sabun itu terkena tekanan sehingga kembali memunculkan busa.
"Itu tapi dari limbah domestik rumah tangga seperti sisa air cuci baju, sisa sabun mandi, sisa laundry juga bisa," ujarnya.
Berkaitan dengan limbah perusahaan, Dedik memastikan bahwa di sekitar kawasan aliran pipa itu tidak ada perusahaan atau pabrik. Meski demikian DLH akan tetap akan melakukan pengecekan.
Dia menjelaskan, biasanya busa sering muncul pada saat musim kemarau. Seperti di kawasan Keputih, Sukolilo yang sering muncul fenomena busa.
"Tapi yang di laut saya kok belum tahu ya. Kalau musim hujan begini, musim hujan begini biasanya enggak seberapa karena larutannya airnya kan lebih banyak," jelasnya.
"Kalau kemarau biasanya airnya sedikit, kemudian zat sabunnya agak kental. Jadi biasanya di musim kemarau kalau fenomena air berbusa. Tapi kalau hujan gini, mungkin biasanya lebih sedikit, karena campuran airnya banyak dari air hujan, dari apa gitu. Coba nanti tak cek lagi ya," pungkasnya.
Sebelumnya, dalam video yang viral menunjukkan lautan berbusa seorang perempuan memberikan penjelasan bahwa fenomena ini telah berlangsung bertahun-tahun dan tidak ada tindak lanjut. Dia kaitkan busa-busa itu dengan pencemaran dari limbah-limbah yang asalnya belum diketahui.
"Pembuangan limbah kayak gini katanya udah berlangsung bertahun-tahun. Sumber limbahnya sendiri masih belum diketahui, tapi yang jelas limbahnya banyak banget guys. Dan parahnya limbah ini bakalan langsung ngalir ke laut lepas," ujar perempuan dalam video yang diunggah akun Instagram @weezyproject itu dilihat detikJatim, Kamis (4/12).
Perempuan dalam video itu menambahkan bahwa fenomena ini belum ada tindakan tegas dari pihak manapun. Padahal fenomena ini dinilai bisa merusak ekosistem sekitar.
Di lokasi tempat video itu diambil, detikJatim sudah melakukan observasi secara langsung. Observasi ini dilakukan pada Rabu (3/12) pukul 16.03 WIB.
Sore itu laut di kawasan Jembatan Suramadu itu memang terlihat berbusa. Busa itu muncul dari sebuah pipa seperti saluran pembuangan yang berlokasi di tepi kawasan Kenjeran, tidak jauh dari Jembatan Suramadu.
Di area itu tampak sebuah bangunan dengan pipa dan sebuah alat pompa yang sedang beroperasi. Tapi belum diketahui siapa operator pipa itu dan dari mana air berbusa itu berasal.
Salah satu warga setempat yang enggan diwawancara mengarahkan detikJatim kepada operator pompa itu. Sayangnya, operator pompa itu juga enggan berkomentar.
Terlihat busa putih yang keluar dari pipa itu cukup banyak. Busa itu mengalir menuju laut lalu menyebar di permukaan air di sekitar lokasi lalu terkumpul hingga di bibir pantai.
Tidak hanya operator, sejumlah warga yang berada di kawasan itu juga enggan memberikan keterangan mengenai kemunculan busa-busa yang cukup banyak itu.
"Memang sudah lama, tapi saya enggak tahu itu dari mana. Saya juga enggak tahu berbahaya apa enggak," kata seorang perempuan warga setempat yang juga enggan menyebutkan namanya.
Simak Video "Video Viral Paus Terdampar di Bawah Jembatan Suramadu, Diduga Kepanasan"
(dpe/hil)