Kabupaten Sidoarjo Juara Nasional STBM Madya Terbaik Se-Indonesia

Dea Duta Aulia - detikJatim
Rabu, 03 Des 2025 20:02 WIB
Foto: Pemkab Sidoarjo
Jakarta -

Penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) bukan sekadar trofi atau sertifikat. Penghargaan ini sebuah pengakuan keberlanjutan intervensi, integrasi layanan kesehatan, dan perubahan perilaku yang membutuhkan waktu lama untuk membuahkan hasil.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo dinilai berhasil menggabungkan aspek teknis dan edukasi masyarakat sehingga STBM tidak hanya menjadi program sementara, melainkan bagian dari tata kelola publik dan keseharian warga.

Upaya Pemkab Sidoarjo tersebut mendapat pengakuan nasional. Penghargaan STBM Madya Terbaik I se-Indonesia diterima oleh Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana yang menyerahkan Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin di Gedung Auditorium Siwabessy Kementerian Kesehatan, beberapa waktu lalu.

Ada lima fokus unggulan yang menjadi penentu penilaian, pertama, SMPN 1 Gedangan. Mimik Idayana mengatakan sekolah ini menjadi contoh penerapan 5 Pilar STBM dengan fasilitas kantin sehat bebas 5P (pewarna, pengawet, perasa, pemanis buatan, dan penyedap).

"Sistem pembayaran non-tunai dilengkapi dengan fasilitas CTPS (cuci tangan pakai sabun), serta memasang grease trap di dapur untuk mencegah pencemaran lingkungan," kata Mimik dalam keterangan tertulis, Rabu (3/12/2025).

Kedua, Puskesmas Gedangan. Puskesmas sebagai role model pelayanan kesehatan inklusif berbasis GEDSI (gender, disabilitas, dan inklusi sosial). Integrasi konsep STBM ke dalam layanan kesehatan membuat puskesmas tidak hanya menangani penyakit, tetapi juga menjadi pusat advokasi perilaku hidup bersih dan sehat

Ketiga, RT 40 Perum Magersari Kampung Mandiri. Inovasi di tingkat RT menjadi sorotan. Rumah STBM sebagai pusat kegiatan, simulasi Penyedotan Lumpur Tinja Terpadu (LLTT), program Tabungan TAMMARA bekerja sama dengan BPR Delta Artha, pengelolaan bank sampah, dan pemanfaatan TOGA menunjukkan pendekatan multisektoral yang memberdayakan warga secara ekonomi dan lingkungan.

Keempat, RT 23 Perum Sekardangan Kampung Edukasi Sampah. RT ini fokus pada edukasi pengelolaan sampah, produksi pupuk cair organik, pemanfaatan energi terbarukan melalui solar cell, penerapan IPAL komunal, dan pembudayaan CTPS di semua lapisan masyarakat.

Kelima, TPA Griyo Mulyo, TPA Griyo Mulyo satu-satunya fasilitas yang menerapkan pengelolaan keuangan persampahan berbasis BLUD. Dengan metode ERiC dan sanitary landfill, TPA ini tidak hanya mengelola sampah, tetapi juga menghasilkan produk bernilai seperti kompos dan eco-lindi dari IPAL modern.

"Dampak jangka panjang dan tantangan ke depan adalah memastikan pendanaan berkelanjutan, memperluas kapasitas teknis di tingkat desa dan kelurahan, serta menjaga konsistensi perilaku masyarakat. Keberhasilan Sidoarjo menunjukkan bahwa kombinasi kebijakan, inovasi keuangan, dan pendidikan publik dapat mengubah masalah sanitasi menjadi peluang ekonomi dan Kesehatan," tuturnya.

Dia menjelaskan Penghargaan STBM Madya Terbaik I bukan akhir melainkan pengakuan atas proses panjang yang telah dilalui Sidoarjo. Lima lokus unggulan menjadi bukti bahwa transformasi perilaku dan sistem pengelolaan lingkungan yang baik.

"Kedepan, Sidoarjo berpotensi menjadi rujukan nasional untuk mempercepat capaian sanitasi yang lebih adil dan berkelanjutan," tutupnya.




(akd/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork