World Health Organization (WHO) menyebut HIV/AIDS menjadi salah satu penyakit akibat virus dengan populasi pengidap paling besar di dunia. Melalui hal ini, pemerintah Indonesia menekankan pentingnya pemahaman dan cek dini terhadap HIV/AIDS pada fasilitas kesehatan terdekat.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Pasal 2 Nomor 74 Tahun 2014 menjelaskan bahwa konseling dan tes HIV dilakukan dalam rangka penegakan diagnosis HIV dan AIDS, unruk mencegah sedini mungkin terjadiga penularan atau peningkatan kejadian infeksi HIV dan pengobatan lebih dini.
Lalu apa itu HIV/AIDS? Serta bagaimana cara cek HIV/AIDS di fasilitas kesehatan? Simak informasi selengkapnya di sini.
Apa Itu HIV/AIDS?
HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immuno-Deficiency Syndrom) merupakan penyakit yang memerlukan pencegahan dan penanganan serius karena menyerang sistem kekebalan tubuh.
Dilansir dari jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, angka morbitas (jumlah terdampak virus) dan mortilitas (jumlah kematian akibat virus) semakin meningkat.
Penjelasan ini juga diperjelas World Health Organization (WHO) bahwa kurang lebih 40,8 juta populasi dunia terindikasi terserang HIV, sebagian besar di antaranya ada di umur 15-45 tahun.
Mengutip penjelasan UNICEF, survei terpadu biologis dan perilaku pada kelompok remaja terpapar HIV/AIDS karena penggunaan jarum suntik, perempuan pekerna seks, laki-laki berhubungan seks dengan laki-laki dan transgender.
Gejala HIV/AIDS hampir mirip seperti penyakit biasa. Bahkan ada yang awal mulanya hanya flu yang berkepanjangan. HIV yang merusak sistem imunitas tubuh menghancurkan sistem sel CD4 yang berperan sebagai perbaikan imunitas.
Jenis-jenis Tes HIV/AIDS
Dalam melakukan cek HIV/AIDS perlu diketahui terdapat jenis-jenis tes HIV/AIDS. Dilansir dari laman resmi Rumah Sakit Mitra Keluarga ada enam jenis tes HIV yang akurat di antaranya sebagai berikut.
- Tes Darah: tes ini meletakkan sampel darah dalam tes. Tes ini bisa dilakukan secara mandiri dengan menggunakan alat onestep HIV.
- Tes Antibodi: es yang mendeteksi antibodi yang diproduksi tubuh setelah terinfeksi HIV. Tes berupa Rapid Tes atau ELISA.
- Tes Antigen-Antibodi: mendeteksi protein p24 virus HIV dan antibodi dalam darah dan bisa mendetelsi lebih awal.
- Tes Asam Nukleat (NAT): mendeteksi materi genetik (RNA) virus HIV dalam darah. Tes ini akurat dan lebih cepat, namun biaya tes lebih mahal.
- Tes Cairan Mulut: menggunakan cairan dari gusi untuk cek antibodi HIV.
- Tes Urine: tes yang dilakukan dengan memasukkan cairan urine untuk melihat hasil HIV atau AIDS.
Bagaimana Cara Tes HIV/AIDS?
Setelah mengenal berbagai jenis tes HIV/AIDS, penting untuk mengetahui langkah-langkah melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan terdekat. Tes ini tidak hanya membantu mendeteksi infeksi sejak dini, tetapi juga menjadi pintu awal untuk mendapatkan pengobatan, perawatan, dan pencegahan penularan lebih lanjut.
- Cari informasi rumah sakit, puskesmas yang menyediakan layanan tes HIV/AIDS.
- Lakukan konseling dengan dokter atau konselor untuk memahami lebih lanjut apabila merasa ada gejala tubuh yang signifikan.
- Setelah menemukan faskes pilihan segera jadwalkan kunjungan. Jika setuju melakukan tes isi formulir dan jika memiliki kartu BPJS anda bisa mendaftarkan diri terlebih dahulu dengan prosedur yang disesuaikan.
- Selanjutnya adalah pengambilan sampel cairan tubuh seperti darah, urine, dan cairan tubuh.
- Setelah sampel diambil adalah pemeriksaan laboratorium lebih lanjut untu mendeteksi virus HIV.
- Setelah hasil sudah didapatkan maka lakukan konsul lebih lanjut dan diskusikan apabila hasil positif atau negatif dengan penanganan lanjutan tertentu.
Artikel ini ditulis Fadya Majida Az-Zahra, peserta magang PRIMA Kemenag di detikcom.
Simak Video "Video: Kepala Puskesmas Nosu Dicopot Buntut Dugaan Kelalaian "
(auh/irb)