TKW Ponorogo Tewas dalam Kebakaran Apartemen di Hong Kong

Kabar duka datang dari Kabupaten Ponorogo. Seorang pekerja migran asal Desa Tajug, Kecamatan Siman, bernama Dina Martiana (36), menjadi salah satu korban tewas dalam kebakaran di Apartemen Wang Fuk Court, Hong Kong. Pihak keluarga menyebut kabar itu baru benar-benar dipastikan pada Sabtu (29/11/2025).

Perangkat Desa Tajug Tohirin mengatakan pihak keluarga sempat menerima informasi awal terkait kebakaran tersebut. Namun saat itu, keluarga belum bisa memastikan karena belum ada keterangan resmi dari pemerintah maupun pihak agen.

"Kepastian baru kami terima tadi malam setelah kepala desa memberi tahu bahwa korban benar adalah Mbak Dina, putri dari Pak Samud," jelas Tohirin saat ditemui di rumah duka, Minggu (30/11/2025).

Tohirin menuturkan jenazah Dina rencananya dimakamkan di pemakaman umum Sukun, Desa Tajug. "Kalau tidak ada kendala, jenazah akan tiba di Indonesia pada Rabu (3/12/2025) mendatang," imbuhnya.

Sementara itu, adik korban, Riko Andi, mengaku mendapat kabar meninggalnya sang kakak pada Sabtu siang, setelah petugas di Hong Kong memastikan identitas jenazah berdasarkan dokumen milik Dina.

"Sebelumnya keluarga sempat waswas karena yang terbakar itu apartemen tempat kakak saya bekerja. Saya sempat telepon, tapi tidak terhubung," ujar Riko.

Riko mengatakan, Dina terakhir berkomunikasi dengan keluarga pada Selasa (25/11/2025). Dalam percakapan itu tidak ada tanda-tanda mencurigakan.

"Hanya tanya kabar dan bercanda seperti biasa," tambahnya.

Ia juga menyebut kakaknya sempat terjebak di dalam ruangan saat kebakaran terjadi.

"Katanya dari agen, kakak terjebak, mau turun nggak bisa karena asap dari bawah. Jadi, cuma bisa diam di ruangan," ungkapnya.

Yang membuat keluarga terpukul, Dina diduga meninggal saat berusaha melindungi majikannya bersama seorang rekannya.

"Kata agen, mereka berdua melindungi majikan. Dua pembantu itu meninggal, dan majikannya sempat kritis, tapi akhirnya meninggal juga," kata Riko.

Diketahui, Dina sudah bekerja sebagai pekerja migran di Hong Kong selama tiga tahun terakhir. Ia meninggalkan seorang suami dan anak yang masih duduk di bangku kelas IX SMP. Dina merupakan anak pertama dari empat bersaudara.