Semangat Julius Pemuda Tunadaksa Surabaya Kejar Mimpi Jadi Programmer

Semangat Julius Pemuda Tunadaksa Surabaya Kejar Mimpi Jadi Programmer

Anastasia Trifena - detikJatim
Rabu, 26 Nov 2025 12:45 WIB
Julius (baju hijau) antusias menceritakan mimpinya
Julius (baju hijau) antusias menceritakan mimpinya/Foto: Anastasia Trifena/detikJatim
Surabaya -

Di tengah kerumunan ratusan pencari kerja yang memenuhi Gedung Wanita Candra Kencana Surabaya, sorot mata seorang pemuda di kursi roda tampak paling menyala. Julius Kevin Utomo (20), penyandang tunadaksa yang belajar IT secara autodidak, datang dengan satu tekad, yakni mewujudkan mimpi lamanya menjadi programmer.

Didampingi kedua orang tuanya, Julius mendorong batasan fisiknya jauh ke belakang. Ia bukan sekadar berharap pekerjaan, ia juga sedang mengejar hidup yang sejak lama diimpikannya, hidup yang dimulai dari laptop rusak yang ia perbaiki sendiri dan tekad besar yang tak pernah redup.

Meski terbatas secara fisik, Julius memiliki keahlian di bidang IT. Luar biasanya, kemampuan tersebut tumbuh dari pengalaman dan pembelajaran pribadi atau autodidak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak 3 SMA, saya ingin jadi programmer. Awalnya itu karena laptop saya rusak dan dibawa ke tukang service, tapi malah dibajak. Dari situ saya cari cara untuk membenarkan sendiri," tuturnya dengan antusias kepada detikJatim, Rabu (25/11/2025).

ADVERTISEMENT

Berbekal tutorial gratis dari YouTube dan niat belajar yang tinggi, Julius mampu mengatasi kerusakan tersebut. Meski terasa sulit awalnya, ia tetap pantang menyerah. Lulusan SLB YPAC Surabaya tersebut bermimpi dapat berkontribusi dalam bidang pembuatan website maupun database administration di Indonesia.

Impian tersebut disambut baik oleh orang tuanya. Ani (53), sang ibu dengan telaten mendorong kursi roda Julius untuk mendaftar pada perusahaan yang sesuai dengan minatnya, sementara sang ayah turut menemani di samping mereka.

"Sejauh ini yang bisa menerima database itu PT Federal International Finance (FIF), karena mereka juga membuka lowongan khusus disabilitas," ungkap Ani.

Ini adalah kali pertama Julius mengikuti kegiatan job fair. Sebab, baru kali ini juga Pemerintah Kota Surabaya mengadakan kesempatan khusus bagi penyandang disabilitas untuk mencari pekerjaan yang sesuai.

Mewakili anaknya, Ani menyampaikan pesan haru. "Terima kasih untuk Pemkot Surabaya. Harapannya ke depan acaranya bisa lebih besar lagi, lebih banyak perusahaan yang membuka lowongan untuk anak-anak disabilitas," beber Ani.

Bak pintu yang baru dibuka setelah sekian lama menunggu. Job fair inklusif yang diadakan hingga Rabu (26/11/2025) ini seakan menjadi jawaban bagi para penyandang disabilitas yang sudah lama ingin bekerja dan diakui kemampuannya.

"Mereka punya keahlian dan cita-cita juga. Mereka sama seperti kita," pungkas Ani.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads