Proses penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) di wilayah Malang mulai berjalan. Ada 3.368 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) hari ini menerima penyaluran BLT Kesra.
Deputi Kantor Cabang Utama (KCU) Pos Malang, Bambang Sulistyo menyampaikan bahwa hingga saat ini progres penyaluran baru mencapai 11,6 persen.
"Alokasi batch satu sampai November sebanyak 81.113 KPM, ini total untuk Kota dan Kabupaten Malang. Sejauh ini sudah 11,6 persen tersalurkan," jelas Bambang kepada wartawan di Kantor Pos Malang, Selasa (25/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada hari ini, kata Bambang, Pos Indonesia membayarkan bantuan kepada 3.368 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk lima kelurahan di Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Sementara untuk besok, proses pencairan akan dilanjutkan di Kecamatan Klojen dengan jumlah 3.339 KPM dari 11 kelurahan.
Yakni, Sukoharjo, Kasin, Kauman, Oro-Oro Dowo, Klojen, Rampal Celaket, Samaan, Kidul Dalem, Bareng, Gading Kasri, dan Penanggungan.
Sementara untuk daftar penerima BLT Kesra telah ditentukan oleh Dinas Sosial. Setiap KPM diwajibkan membawa surat undangan yang sudah dibagikan melalui kelurahan serta KTP asli saat pengambilan.
"Dengan nilai bantuan yang diberikan adalah sebesar Rp 900 ribu per KPM," jelas Bambang.
Bambang menegaskan bahwa penyaluran batch pertama ditargetkan rampung paling lambat 30 November.
Pos Indonesia juga menyediakan layanan khusus bagi KPM yang sedang sakit atau tidak memungkinkan datang ke lokasi pencairan.
"Jika ada yang sakit, akan kami datangi. Jadi silakan mendaftar. Tidak perlu memaksakan diri, khawatir terjadi apa-apa dengan penerima. Tinggal dilaporkan saja," ujarnya Bambang.
Pengambilan bantuan dapat diwakilkan oleh keluarga, pendamping, atau RT selama memenuhi ketentuan yang berlaku.
Sementara untuk wilayah Kabupaten Malang, proses pencairan dilakukan di masing-masing kantor cabang sesuai domisili penerima.
Terkait informasi bahwa masih ada warga yang belum mengetahui mekanisme perwakilan, Bambang menegaskan bahwa sosialisasi telah dilakukan sejak awal.
"Sudah ada sosialisasi karena ini rutin. Kemarin waktu BSU juga sama mekanismenya," pungkasnya.
(auh/abq)











































