Trotoar Jembatan Brantas Kota Malang Ambrol, 22 Rumah Terdampak

Trotoar Jembatan Brantas Kota Malang Ambrol, 22 Rumah Terdampak

Muhammad Aminudin - detikJatim
Senin, 24 Nov 2025 13:55 WIB
Trotoar amblas diatas jembatan Brantas dan petugas mengatur arus lalin
Trotoar amblas diatas jembatan Brantas dan petugas mengatur arus lalin (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Trotoar di atas Jembatan Brantas, Kota Malang, ambrol digerus air hujan. Perbaikan tengah dilakukan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN).

Kerusakan trotoar yang amblas berada di sisi timur jembatan memanjang sekitar 25 meter dengan lebar sekitar 1,5 meter.

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat yang datang meninjau lokasi pada Senin (24/11/2025), menyampaikan bahwa kerusakan terjadi akibat berbagai faktor. Termasuk, intensitas hujan tinggi dan pengerjaan swadaya warga yang tidak mempertimbangkan aliran air jangka panjang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Wahyu, trotoar yang ambrol dipicu oleh masuknya air ke permukiman warga yang kemudian ditutup secara swadaya. Kondisi itu membuat air justru mengambang dan meluap ke area yang tidak semestinya.

ADVERTISEMENT

"Ada beberapa permasalahan yang harus kita benahi. Ini jalan nasional, dan dengan curah hujan yang tinggi serta penanganan sementara oleh warga, akhirnya terjadi erosi yang menggerus tanah di bawah trotoar," jelas Wahyu kepada wartawan di lokasi, Senin.

Di sisi lokasi ambrol, Wali Kota menuturkan bahwa area tersebut masih berupa tanah tanpa plengsengan. Perbaikan trotoar sebelumnya membuat air meresap ke tanah dan menyebabkan penggerusan lebih cepat.

Aktivitas kendaraan berat yang melintasi jembatan juga turut mempengaruhi kekuatan struktur. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) disebut telah menyiapkan langkah penanganan sementara.

"Kurang lebih satu sampai dua minggu ditarget selesai untuk mencegah air kembali masuk ke perkampungan dan menghindari longsoran lanjutan," tambah Wahyu.

Namun, penanganan permanen membutuhkan koordinasi lintas instansi karena lahan di sekitar jembatan merupakan aset milik PT. Kereta Api Indonesia (KAI).

Pemkot Malang juga akan menggelar pertemuan bersama Kementerian terkait, KAI, dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional untuk menentukan langkah penyelesaian jangka panjang.

"Kita duduk bersama, supaya permasalahan tidak terus berdampak ke warga," tegasnya.

Wahyu menyebut, setidaknya ada 22 rumah warga yang terdampak ambrolnya material trotoar jembatan telah mendapatkan dari BPBD Kota Malang. Kerja bakti dan penanganan dasar juga sudah dilakukan untuk memastikan keamanan lingkungan warga.

Sementara dalam aspek lalu lintas, Dinas Perhubungan Kota Malang bersama Satlantas Polresta Malang Kota telah melakukan rekayasa arus lalu lintas.

Untuk kendaraan besar, terutama truk tronton, dialihkan sementara selama masa perbaikan, guna mengurangi beban pada jembatan dan mencegah kerusakan lebih parah.

"Rekayasa lalu lintas juga dilakukan dengan mengalihkan kendaraan besar, selama dua minggu (perbaikan)," pungkas Wahyu.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads