Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada tanggal 19 November lalu mengakbatkan material vulkanik erupsi menumpuk di sepanjang sungai Besuk Kobokan.
Bahkan, material vulkanik sisa erupsi Gunung Semeru masih panas dengan keluar asap putih. Selain itu, potensi terjadinya banjir lahar.
Material vulkanik di sejumlah daerah aliran sungai yang berhulu dari Gunung Semeru saat ini juga kondisinya sering terjadi hujan. Kondisi ini tentu membahayakan warga terlebih penambang pasir.
Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lumajang mengeluarkan surat edaran kepada para penambang agar. Isinya menghentikan aktifitas penambangan pasir untuk sementara waktu.
"Ibu bupati sudah mengeluarkan surat edaran kepada para penambang untuk menghentikan aktifitas pertambanganya sampai dengan kondisi memungkinkan," ujar Sekretaris Daerah kabupaten Lumajang Agus Triyono kepada detikJatim, Minggu (23/11/2025).
Menurutnya, pembukaan aktifitas penambangan pasir akan dilakukan setelah melihat kondisi Semeru sudah dinyatakan aman. Hingga saat ini status Semeru masih berada di level 4 atau awas.
"Penambangan akan dibuka kembali setelah kondisi Gunung Semeru dinyatakan aman," pungkas Agus.
Simak Video "Video: Kondisi Terkini Aliran Sungai Curah Kobokan Usai Gunung Semeru Erupsi"
(dpe/abq)